Kota Malang, Blok-a.com – Usai manuver politik Muhaimin Iskandar berbelok ke poros Anies Baswedan, publik seakan mendorong calon presiden (capres) lain segera berjodoh dengan calon wakil presiden (cawapres). Pertanyaan siapa nama Cawapres ini juga ditodongkan pada poros Ganjar Pranowo.
Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo, Ahmad Basara, mengungkapkan bahwa memang strategi bisa dibaca. Terkait hal itu, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri diperkirakan telah mengantongi nama Cawapres Ganjar Pranowo. Membaca dari strategi sebelumnya, Basarah menilai Megawati akan memilih dari dua golongan, antara NU atau purnawirawan TNI.
“Analisis saya jika melihat pengalaman dari sejarah. Bu Megawati Soekarnoputri selalu mencari pendamping merujuk pada dua referensi yakni Tokoh NU atau Purnawirawan TNI,” kata Basarah.
Basarah mengatakan, sebelumnya Megawati pernah menggandeng beberapa nama dari tokoh NU dan purnawirawan TNI. Beberapa nama itu antara lain Hamzah Haz, Hasyim Muzadi, Prabowo Subianto. Untuk disandingkan dengan Joko Widodo, muncul nama Jusuf Kalla, dan Maruf Amin sebagai cawapres.
“Itulah analisis saya dalam melihat cara berpikir ibu Mega. Tokoh NU dan Purnawirawan TNI itu siapa? Silahkan dilihat saat ini siapa tokoh yang ada,” kata Basarah.
Diketahui, Ganjar Pranowo sedang diterpa berbagai isu soal jodoh cawapresnya kelak. Salah satunya Ridwan Kamil untuk mendongkrak suara di sektor Jawa Barat dan sekitarnya. Terdapat nama Mahfud MD juga turut mencuat untuk disandingkan dengan Ganjar. Akan tetapi, semuanya masih misteri.
Basarah juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengumumkan siapa nama cawapres di saat yang tepat. Keputusan itu akan disampaikan langsung oleh Megawati Soekarnoputri. Basarah optimis, Ganjar Pranowo akan memiliki peluang besar untuk menang dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Wakil Ketua MPR RI itu menyebut bahwa mantan gubernur Jawa Tengah itu akan disambut baik oleh masyarakat, termasuk Jawa Timur. Secara unsur sosiologis, dia menyebut Jawa Timur terdiri dari unsur religius nasionalis dan masyarakat nasionalis religius yang cocok dengan sosok Ganjar. (mg2/)