Jakarta, blok-a.com – Sempat tersiar isu bahwa pada hari Rabu Pon menurut kalender Jawa, yang jatuh pada 1 Februari 2023, akan kembali ada reshuffle atau perombakan kabinet. Namun, hal itu rupanya urung terjadi.
Isu reshuffle telah mengemuka sejak satu bulan terakhir. Dikabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan reshuffle kepada dua menteri NasDem, Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar.
Isu tersebut muncul setelah elite PDI-P Djarot Saiful Hidayat dan Hasto Kristiyanto mengatakan menteri-menteri NasDem perlu dievaluasi.
Terkait tiadanya reshuffle di Rabu Pon kemarin, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun angkat bicara. Menurutnya, kewenangan reshuffle sepenuhnya ada di tangan Presiden.
“Ya Pak Jokowi kan punya kalkulasi. Pak Jokowi juga melihat momentum dan sikap PDI-P kan bukan sebagai pengamat politik,” kata Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Hasto menyatakan, PDI-P hanya memberikan masukan kepada presiden guna mendukung peningkatan kinerja pemerintah. Menurutnya, masukan itu penting untuk membuat legacy dari presiden pada jelang akhir masa pemerintahan.
“Dan kami juga sudah memberikan masukan kepada Pak Jokowi. Pak Jokowi yang melakukan kalkulasi,” jelasnya.
Sebelumnya, elite PDI-P Djarot Saiful Hidayat dan Hasto Kristiyanto yang mengabarkan sinyal reshuffle menteri Jokowi.
“Pak Jokowi sudah memberi sinyal, reshuffle itu pasti akan dilakukan, pasti. Apakah akan jangka waktu dekat, atau dua tiga bulan, menurut Pak Jokowi, tunggu waktunya, tunggu saja kan begitu, tapi pasti,” kata Djarot di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Akan tetapi, tidak ada reshuffle kabinet pada Rabu Pon kemarin. Jokowi juga telah menjelaskan sejumlah pertimbangan yang dipikirkannya sebelum melakukan reshuffle. Menurut Jokowi, kriteria utama adalah melihat kinerja menteri.
“Ya kalau secara khusus pasti ada yang performanya, kinerjanya perlu dievaluasi. Biasa kok, ada koreksi dari setiap perjalanan kan biasa,” ujar Jokowi usai menghadiri acara HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta Theater, Selasa (31/1/2023).
Sepanjang masa jabatannya sejak 2014, Jokowi telah melakukan 8 kali pergantian menteri, 3 diantaranya dilakukan pada periode kedua masa pemerintahan.
Melansir Koran Tempo Edisi Minggu, 7 November 2021, Rabu Pon adalah weton Jokowi yang lahir pada 21 Juni 1961.
Menurut kitab-kitab primbon warisan budaya Jawa, lahir pada Rabu Pon dan Rabu Pahing lebih baik dibanding hari-hari lainnya. Seseorang lahir pada Rabu Pon diyakini memiliki pikiran yang kuat, pekerja keras, disiplin, dan bertanggung jawab pada tugas.
Dilantik pada 20 Oktober 2014, Jokowi melakukan perombakan kabinet secara besar pada Rabu Pon, 12 Agustus 2015. Enam menteri diganti, tiga di antaranya menteri koordinator.
Hampir setahun kemudian, Rabu Pon, 27 Juli 2016, kabinet Jokowi dirombak lagi. Pada saat itu ada 13 menteri yang diganti. (lio)
Discussion about this post