Pengamat Politik Dorong Publikasi Hasil Survei Elektabilitas Calon Pemimpin Kota Malang

Ilustrasi Paslon di Pilkada Kota Malang 2024.(blok-a/Chofifah)
Ilustrasi Paslon di Pilkada Kota Malang 2024.(blok-a/Chofifah)

Kota Malang, blok-a.com – Pengamat sosial dan politik dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Wahyudi, mengusulkan agar hasil survei elektabilitas calon pemimpin Kota Malang dipublikasikan.

Menurutnya, langkah ini penting untuk memberikan wawasan politik kepada masyarakat sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.

Prof Wahyudi menyatakan, pendidikan politik bagi masyarakat sangat dibutuhkan, salah satunya dengan menerbitkan hasil survei elektabilitas calon pemimpin.

“Saya kira hasil survei perlu dipublikasi agar rakyat tak curiga terhadap hasil pemilu nanti,” ujar Prof Wahyudi.

Dari informasi yang beredar, pasangan calon (paslon) Mochamad Anton-Dimyati Ayatullah saat ini menempati posisi tertinggi dalam survei elektabilitas calon pemimpin di Kota Malang. Diikuti oleh paslon Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin di urutan kedua, dan paslon Heri Cahyono-Ganisa Rumpoko Pratiwi di posisi terbawah.

Prof Wahyudi juga menambahkan, perbedaan antara hasil survei dan hasil pemilu biasanya tidak lebih dari 15 persen.

Ia pun memprediksi bahwa hasil survei untuk calon pemimpin Kota Malang tidak akan jauh berbeda dengan hasil suara pada Pilwali mendatang.

“Misal satu paslon surveinya 40 persen, itu di coblosan dapat 55 persen atau 25 persen itu normal,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa publikasi hasil survei sangat penting dilakukan menjelang pemungutan suara untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

“Harapan saya survei publik dipublikasi agar masyarakat tak kaget kok paslon ini tiba-tiba menang. Jadi pendidikan politik melalui publikasi hasil survei itu penting,” tandasnya.

Di sisi lain, Ketua KPU Kota Malang, M Toyyib, memastikan bahwa pihaknya tidak akan bekerja sama dengan lembaga survei terkait elektabilitas calon pemimpin Kota Malang.

“Tidak ada, kami tidak bekerjasama dengan lembaga survei ataupun quick count. Sebab, kami fokus pada proses pelaksanaan pemungutan suara,” kata Toyyib.(mg1/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?