Banyuwangi, blok-a.com – 51 Desa di Banyuwangi bakal menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 25 Oktober 2023 mendatang.
Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara berharap seluruh masyarakat mampu menciptakan rasa aman, damai dan kondusif.
Menurut I Made Cahyana Negara, perbedaan pilihan dalam alam demokrasi itu hal yang biasa. Jangan sampai perbedaan pilihan dijadikan permusuhan.
“Menang kalah itu hal yang biasa, jangan sampai momen Pilkades ini menjadi ajang tawuran, hanya gara-gara beda pilihan, saya minta ciptakan rasa damai, aman dan kondusif,” katanya, Rabu (11/10/2023).
Di momen Pilkades ini, Made menekankan kepada seluruh Calon Kepala Desa (Cakades) agar mengajak masyarakat membangun desa lebih baik. Jangan memprovokasi masyarakat, yang menyebabkan terjadinya benturan
“Usai Pilkades, kades terpilih akan bekerja untuk membangun desanya, membuat keputusan agar masyarakat desanya sejahtera. Maka dari itu, sesama Cakades tidak perlu saling olok, saling menjelekkan, ataupun saling menjatuhkan. Agar suasana desa jadi tentram, adem ayem,” harap ketua DPRD Banyuwangi.
“Usai Pilkades, Kades terpilih agar duduk bareng dengan rivalnya, untuk menentramkan warga desanya, dan bersama-sama membangun desanya,” imbuhnya.
Meski dirinya belum memantau di 51 desa yang menggelar Pilkades, ia berharap agar Pilkades berjalan dengan baik, kondusif, dan aman.
Made meminta kepada panitia Pilkades bisa menjaga netralitas, tidak berpihak kepada salah satu Calon Kepala Desa (Cakades), menjalankan tugas sesuai aturan, serta menjaga stabilitas keamanan dengan baik.
“Saya minta, panitia netral, jangan berpihak kepada salah satu Cakades, dan petugas keamanan mampu menjaga kondusifitas lingkungan. Serta mampu mengantisipasi adanya gejolak. Sehingga pelaksanaan Pilkades bisa berjalan dengan baik,” imbaunya.
Tahapan Pilkades Sudah Rampung
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi, Ahmad Faishol mengungkapkan, pelaksanaan Pilkades serentak di Bumi Blambangan tinggal menghitung hari.
Dia menuturkan, tahapan demi tahapan telah dilalui oleh pihak penyelenggara maupun peserta Pilkades.
51 desa yang akan menggelar pilkades serentak tersebut telah melakukan penetapan calon kepala desa (cakades) yang berhak dipilih pada 25 Oktober mendatang.
Hasilnya, lanjut Faishol, jumlah cakades yang akan berebut kursi menyusut sekitar 10 persen dari data awal pendaftaran. Yakni, pada masa pendaftaran pertama terdapat 217 bacakades. Setelah penetapan terpilih 195 cakades yang berhak ikut pada Pilkades serentak.
“Pasti ada penyusutan dari jumlah pendaftar sejak awal dibuka. Yaitu dari 217 pendaftar bacakades, sekarang yang ditetapkan ada 195 orang, atau menyusut sebanyak 22 orang,” ujarnya.
Faishol mengatakan, penyusutan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain adanya bacakades yang mengundurkan diri, meninggal dunia, dan pasca pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT).
“Untuk CAT itu hanya diikuti 8 desa dari 51 desa yang akan menggelar Pilkades. Pelaksanaan CAT hanya untuk desa yang memiliki pendaftar bacakades lebih dari 5 orang,” imbuhnya.
Sesuai dengan jadwal pelaksanaan Pilkades di Banyuwangi, tahapan yang tengah berjalan adalah pembekalan teknis pada Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Pembekalan untuk masing-masing KPPS dilaksanakan sejak 10-11 Oktober.
Meskipun saat ini “suhu” di beberapa desa mulai memanas. Faishol berharap pelaksanaan pilkades tetap berjalan kondusif hingga pelantikan.
“Semoga pilkades dapat berjalan dengan lancar dan adem. Sehingga tidak ada masalah di kemudian hari,” pungkasnya. (ras/lio)