Eri Cahyadi Kian Bayangi Para Kandidat Cagub Jatim

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (blok-a.com/kim) Pungli Pemkot Surabaya blok-a.com
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (blok-a.com/kim)

Surabaya, blok-a.com – Masa jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pasangan Khofifah-Emil Dardak hanya menghitung hari, berakhir akhir 2023.

Sejumlah nama pun sudah santer disebut sebagai favorit untuk Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang.

Hal itu terungkap dari hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC) mengenai kecenderungan perilaku politik warga Jawa Timur menjelang Pemilu 2024.

Peneliti Direktur Riset SSC, Moh Edy Marzuki mengungkapkan jika Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi secara elektabilitas perlahan namun pasti namanya semakin membayangi di antara kandidat Cagub Jatim.

Tingkat elektabilitas Eri Cahyadi tercatat sebesar 6.7% dalam bursa Cagub Jatim, angka ini semakin mendekati perolehan Emil Dardak sebanyak 11.5% dan Tri Rismaharini dengan 18.4%.

“Memang Khofifah masih sangat kuat secara elektabilitas di Jatim dengan 34.2%, dan sisanya, Anwar Sadat dengan 5.5%, Syaifullah Yusuf 4.2%, Puti Guntur 2.8%, Abd. Halim Iskandar dengan 1.8%. Kemudian M. Sarmuji, Achmad Fauzi, dan Thoriqul Haq ketiganya sama-sama memeroleh 1.5%, Hanindhito Himawan P. 1.2%, Budi Sulistiyo Kanang dan Said Abdullah kompak memeroleh 0.8%, Badrut Tamam 0.5%. Sementara yang menjawab lainnya 0.9%,” terang Edy.

Meski demikian, dari seluruh responden yang memilih untuk tidak menjawab atau menyatakan tidak tahu masih terdapat sebanyak 6.2%.

“Ceruk sebesar ini adalah peluang yang masih dapat diperebutkan oleh para Bacalon. Berdasarkan data empirik, perilaku memilih ini akan menentukan pilihan pada detik-detik terakhir menjelang hari pencoblosan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Edy mengatakan, berdasarkan fakta empirik, angka 34.2%, untuk seorang incumbent adalah bukan angka yang aman. “Dengan fakta tersebut, di gelaran Pilgub 2024, Baik Risma, Eri maupun Emil akan menjadi penantang serius Khofifah. Apalagi jika dalam waktu tersisa menjelang 2024 ini Khofifah tidak bisa melahirkan program-program terobosan yang bisa merebut hati pemilih”, pungkasnya.

Emil Dardak Puncaki Elektabiltas Bursa Cawagub Jatim

Sementara itu dinamika elektabilitas Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim juga diungkap dalam hasil survei Surabaya Survey Center.

Nama Wakil Gubernur Jatim saat ini Emil Elestianto Dardak menduduki posisi puncak tingkat elektabilitas dengan perolehan 35.8%.

Dari hasil riset yang telah dilakukan di Jawa Timur. “Memang nama Emil masih sangat kuat menduduki posisi puncak elektabilitas, dengan perolehan 35.8%, kemudian menyusul nama-nama tokoh lain seperti Eri Cahyadi dan Puti Guntur S.”, ungkapnya

Kokohnya Emil Dardak di puncak elektabilitas bursa Cawagub Jatim ini berbanding lurus dengan kepuasan warga Jawa Timur terhadap kinerja Emil yang juga tetap tinggi.

“Hal ini tidak terlepas juga dengan exposure positif media baik media massa maupun media sosial selama ini,” imbuhnya.

Di survei elektabilitas, Emil dibayangi langsung oleh Eri Cahyadi dengan 15.7% dan Puti Guntur S. dengan 7.3%. Kemudian diikuti Anwar Sadat dengan 6.8%, Adb. Halim Iskandar dengan 4.5%, Said Abdullah 3.8%, Achmad Fauzi 3%. “Kemudian nama-nama lainnya yakni Thoriqul Haq dengan 2.4%, Badrut Tamam 2%, M. Sarmuji 1.8%, dan Hanindhito Himawan P. dengan perolehan hanya 1%, sementara yang menjawab lainnya ada 1.7%”, terang Ikhsan

“Kuatnya elektabilitas Emil sebagai Cawagub tentu bukan hal yang mengejutkan. Tapi menyeruaknya nama Eri Cahyadi baik di bursa Cagub atau Cawagub adalah fenomena elektoral baru dalam kancah perpolitikan Jawa Timur. Bahkan angka-angkanya hampir mendekati mentornya sendiri yakni Tri Rismaharini,” ujarnya.

Lebih lanjut, masih ada palung potensi suara yang bisa diperebutkan sebanyak 11% dari responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

“Peluang ini bisa diperebutkan para Bacalon untuk menyalip di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024 nanti,” pungkasnya.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 25 Juli – 03 Agustus 2023 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.(kim)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?