Anggaran Habis Terserap, KPU Kabupaten Malang Lakukan Sosialisasi Non Budgeter

Bendera seluruh peserta pemilu di halaman kantor KPU Kabupaten Malang, salah satu bentuk sosialisasi (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Bendera seluruh peserta pemilu di halaman kantor KPU Kabupaten Malang, salah satu bentuk sosialisasi (Blok-a.com/Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Anggaran sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang sudah habis terserap sejak awal Juni 2023. Kendati demikian, sosialisasi non budgeter tetap berjalan sampai dengan gelaran pemilihan umum (Pemilu).

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika mengatakan, anggaran sosialisasi sekitar Rp100 juta itu telah habis terserap sejak 6 Juni 2023 lalu.

“Terakhir terserap untuk pembiayaan kirab pemilu, yang dilaksanakan mulai dari 30 Mei sampai dengan 6 Juni 2023,” tutur Mahardika kepada blok-a.com, Sabtu (23/9/2023).

Seperti peruntukannya, ia menjabarkan, dana sosialisasi pemilu yang didapat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut telah dipergunakan semestinya.

“Anggaran itu terserap untuk kegiatan tatap muka satu kali, kirab pemilu dan pengadaan bahan sosialisasi,” jelasnya.

Soda Gembira

Kendati demikian, sosialisasi pemilu harus tetap berjalan. Untuk itu, KPU Kabupaten Malang melakukannya melalui program sosialisasi badan adhoc bergerak bersama kegiatan masyarakat (Soda Gembira).

Dijelaskan Mahardika, Soda Gembira tersebut merupakan program kegiatan berbasis non budgeter yang dilaksanakan oleh Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kabupaten Malang.

“Sosialisasi tetap jalan, kami memiliki program Soda Gembira. Sosialisai non budgeter dengan menyasar semua basis pemilih,” terangnya.

Yang mana, program tersebut sepenuhnya didasarkan pada hasil koordinasi, kerja sama dan kolaborasi multi pihak dengan pemerintah kecamatan, desa/kelurahan, kelembagaan non pemerintah, untuk dapat dilibatkan dalam kegiatan masyarakat.

Dengan tujuan dapat menyampaikan informasi penyelenggaraan pemilu tahun 2024 kepada peserta kegiatan di wilayahnya.

“Sasarannya diantara lain pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, pemilih penyandang disabilitas, kelompok masyarakat, komunitas maupun kelompok keagamaan,” urainya.

Mahardika menyebut, proses sosialisasi akan terus dilakukan hingga masa pesta demokrasi dimulai, yang mana akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.

“Sosiaslisai tetap berjalan samapi hari h pemungutan suara pemilu 14 Februari 2024,” pungkasnya. (ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?