Pencari Ikan Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Baru Banyuwangi

Evakuasi mayat korban pencari ikan yang ditemukan di pinggir sungai Baru, Selasa (15/8/2023).(dokumen dari Polsek Tegalsari untuk blok-a.com)
Evakuasi mayat korban pencari ikan yang ditemukan di pinggir sungai Baru, Selasa (15/8/2023).(dokumen dari Polsek Tegalsari untuk blok-a.com)

Banyuwangi, blok-a.com – Warga Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki di pinggir sungai, Selasa (15/8/2023) pagi.

Mayat tersebut ditemukan di tepi sungai Baru, batas Dusun Mojoroto, Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari dan Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo.

Menurut keterangan Kapolsek Tegalsari, Iptu Achmad Rudy. SH, mayat ditemukan dalam keadaan mengambang dengan posisi telungkup, tangan terikat jaring atau jala ikan.

“Identitas korban bernama Muhammad Amenan (72) warga Dusun Mojoroto, RT 03 RW 03, Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari,” kata Iptu Achmad Rudy.

Saksi yang mengetahui kejadian itu yakni, Sumarno (53) dan Suparman (50). Keduanya warga Dusun dan Desa setempat, tinggal di RT 04 RW 03.

Dari keterangan pihak keluarga korban, awalnya, Minggu (13/8/2023) sekitar jam 23.00 WIB, korban pamit pergi menjala ikan ke sungai tersebut.

“Menurut keterangan anak korban, Ahmad Agus Dimyati, bapaknya malam itu pamit akan berangkat menjala ikan di Sungai Baru, batas Desa Tegalsari dengan Desa Kebondalem,” terangnya.

Namun sampai hari Senin (14/8/2023), Muhammad Amenan belum juga pulang ke rumahnya. Kemudian pihak keluarga mencari keberadaan korban.

“Setelah melakukan pencarian dengan dibantu bersama warga, hari Selasa sekitar pukul 08.30 WIB, korban akhirnya diketemukan dalam keadaan meninggal dunia di tepi sungai,” ungkap Iptu Rudy.

Petugas yang mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) selain jajaran Polsek Tegalsari, juga Kapolsek Bangorejo, AKP Sutarkam, SH bersama 5 personel anggotanya, 2 personel anggota Koramil Bangorejo, dan 1 personel anggota Koramil Tegalsari.

“Kemudian 2 personel petugas puskesmas Bangorejo, Kepala Desa (Kades) Tegalsari, Pak Boniran,” urainya.

Setelah mengevakuasi mayat ke Puskesmas Bangorejo, pihak keluarga menerima kematian korban sebagai takdir dan menolak untuk diautopsi.

“Dari hasil olah TKP, dan keterangan beberapa saksi, korban meninggal dunia di sungai Baru disebabkan tenggelam karena diduga tidak bisa berenang,” pungkas Iptu Achmad Rudy. (kur/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?