Kronologi Bule dan Tour Guide Hilang Terseret Ombak Pantai Jembatan Panjang Malang

Pantai Jembatan Panjang. (triptrus.com)
Pantai Jembatan Panjang. (triptrus.com)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Dua bule dan tiga tour guide dikabarkan hilang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, pada Sabtu (8/7/2023) pagi.

Kapolsek Bantur, AKP Bagyo mengatakan, kronologi bule dan tour guidenya hilang terseret ombak bermula saat mereka mengikuti tour bersama 29 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Fakultas Kedokteran.

Dari jumlah tersebut, 17 Mahasiswa dari WNA dan 12 mahasiswa lainnya dari WNI.

“Awalnya berangkat dari Hotel Trio Dua Malang pada hari Jumat (7/8) sekitar pukul 14.00 WIB, dengan mengunakan kendaraan Bus PO Maulana Nopol N 7573 UE,” terang Bagyo saat dikonfirmasi, Sabtu (8/7/2023).

Rombongan tiba di Pantai Wisata Jembatan Panjang pukul 17.30 WIB. Selanjutnya sesampai di Pintu masuk, rombongan dijemput oleh Tour Leader dari Malang Travel atas nama Pendik dan Bayu dari Ciliwung Camp.

“Untuk masuk dan di lokasi Pantai Wisata Jembatan Panjang sudah didirikan beberapa tenda berjumlah 10 Tenda. Selanjutnya melakukan kegiatan malam hari bersama-sama dengan aman,” lanjutnya.

Keesokan harinya pada Sabtu (8/7/2023) sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan tersebut berenang bersama delapan orang. Nahas, saat ombak datang kedua WNA yakni Anna WNA asal Spanyol dan Janna WNA dari Swis tidak bisa menepi.

Seorang tour guide bernama Made pun bergegas membantu korban bersama Bayu dan Pendik. Namun nahas saat berupaya mengevakuasi, mereka justru ikut terseret ombak.

“Anna dan Janna menyangkut di tengah pulau. Kemudian Made bersama dengan Bayu dan Pendik berniat membantu. Akan tetapi saat merescue tiba-tiba ombak besar datang dan mereka semua terseret oleh ombak,” tambahnya.

Hingga saat ini, petugas kepolisian bersama relawan dan warga sekitar masih melakukan proses pencarian.

“Hingga saat korban masih dalam upaya pencarian dan masih belum ditemukan,” tegasnya. (ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?