Jelang Musim Hujan, BPBD Kota Malang Peringatkan Siaga Bencana

Drainase Salah satu titik rawan banjir di Sawojajar, Kota Malang.(Blok-a.com/Mike)
Salah satu titik rawan banjir di Sawojajar, Kota Malang(Blok-a.com/Mike)

Kota Malang, blok-a.com – Wilayah Kota Malang mulai memasuki musim hujan. Tercatat dalam dua hari terakhir, beberapa kawasan sudah diguyur oleh hujan.

Terkait hal tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang telah mengeluarkan peringatan siaga bencana menyambut musim hujan di akhir 2023.

“Jadi kami mitigasi sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana. Kewaspadaan dini diutamakan agar setiap orang yang berada di Kota Malang bisa mempersiapkan dirinya menghadapi perubahan cuaca,” ujar Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno pada Rabu (25/10/2023)

Melalui Pusdalops, BPBD Kota Malang mengingatkan potensi bencana angin kencang dan puting beliung di Kota Malang.

Kepala BPBD Kota Malang mengimbau masyarakat melaporkan ke pemerintah jika melihat ada pohon rapuh.

Mitigasi perlu dilakukan untuk mengurangi tingginya risiko bencana.

Dikatakan Prayitno , berdasarkan data kebencanaan selama periode 2022 total ada sebanyak 479 bencana selama musim penghujan. Dari jumlah tersebut banjir mendominasi dengan 211 kejadian dan 172 kejadian adalah bencana pohon tumbang, angin puting beliung dan tanah longsor.

“Kalau Kota Malang, catatan frekuensinya memang sering (banjir). Tetapi tingkat keparahannya tidak sampai banjir empat hingga lima hari. Kota Malang ini ada genangan, tapi satu atau dua jam surut,” katanya.

Meski begitu kata Prayitno, BPBD Kota Malang  telah menyampaikan kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana ketika memasuki musim penghujan.

“Kami tetap harus menyampaikan ke masyarakat terkait kewaspadaan dan mitigasi,” ujarnya.

Lanjut kata Prayitno , banjir di Kota Malang hanya berlangsung antara sejam hingga dua jam . Berbeda dengan banjir di daerah lain yang bisa berhari-hari. Itulah sebabnya Prayitno menyebut bencana alam di Kota Malang, khususnya banjir relative tidak setinggi wilayah lainnya.

“Tapi kami tetap harus menyampaikan ke masyarakat terkait kewaspadaan dan mitigasi. Kalau Kota Malang, catatannya, frekuensinya memang sering, tetapi tingkat keparahannya tidak sampai banjir empat hingga lima hari. Kota Malang ini ada genangan, tapi sejam dua jam surut,” terangnya.

BPBD Kota Malang telah menyiagakan petugas untuk memantau sejumlah titik yang dianggap rawan bencana, seperti pemukiman yang berada di dekat aliran sungai.

“Kota Malang ini berada di bawah hulu sungai. Sehingga tetap perlu kewaspadaan,” pungkasnya. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?