Gresik, blok-a.com – Mohammad Syihabuddin (43), seorang guru sekaligus Wakil Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Ibrohimi, Desa Manyarejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, menjadi korban dugaan penganiayaan oleh sekelompok orang di halaman sekolah tempatnya mengajar.
Kejadian ini terekam kamera CCTV. Terlihat korban dibanting hingga terpelanting dan membentur paving.
Korban menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (28/12/2024) sekitar pukul 17.15 WIB saat ia tengah menutup gerbang sekolah.
“Saat itu saya diminta menutup gerbang terlebih dahulu untuk menunggu pihak kepolisian yang akan datang menyelesaikan urusan di Yayasan Al-Ibrohimi,” ungkap Syihabuddin, Minggu (29/12/2024).
Namun, saat gerbang hendak ditutup, ada seseorang yang ingin keluar. Syihabuddin meminta agar orang tersebut menunggu di dalam hingga pihak kepolisian tiba.
Tak lama, beberapa orang tak dikenal mendatangi gerbang. Salah satu dari mereka bertanya mengapa tidak diperbolehkan keluar.
“Saya sudah menjelaskan untuk bersabar, tetapi mereka tetap memaksa keluar. Kemudian salah satu pelaku mendekati saya dan langsung membanting saya di depan gerbang, dekat pos satpam,” ujar Syihabuddin.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka pada tangannya yang membentur paving dan motor pelaku. Ia langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Gresik dan telah menjalani visum.
Abdullah Syafi’i, kuasa hukum korban, mengungkapkan bahwa pelaku dugaan penganiayaan merupakan orang tidak dikenal dan tidak memiliki hubungan dengan SDIT Al-Ibrohimi.
“Sekolah sedang libur hingga tanggal dua, jadi tidak ada aktivitas. Korban sudah mencoba berkomunikasi, tetapi malah terjadi dugaan penganiayaan,” jelas Abdullah.
Pihaknya telah mengantongi bukti CCTV untuk memperkuat laporan ke pihak berwajib.
“Ini bukan perkara yang berat untuk diusut oleh Polres Gresik. Kami sangat mengapresiasi jika Polres Gresik melakukan tindakan tegas. Namun, jika tidak ada tindak lanjut, kami akan mengambil langkah pengamanan terhadap terduga pelaku untuk diserahkan ke Polres Gresik,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Polres Gresik belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kasus ini.
Pihak korban berharap agar kasus ini segera diusut tuntas demi keadilan bagi korban.(ivn/lio)