Siap Hadapi Bonus Demografi, Guru di Jawa Timur Sudah Tertarik dengan Enterpreneurship

Kota Malang, blok-A.com – Guru saat ini sudah mulai berinovasi. Tak hanya mengajar di kelas dengan materi buku, kini guru-guru juga bisa mencentak pengusaha sejak di bangku sekolah.

Hal ini diindikasikan dengan data peserta GTK Creative Grup (GCC) Batch 3 Tahun 2022.

Berdasarkan data peserta yang ikut GCC, bidang kewirausahaan banyak diikuti oleh guru untuk berlomba di acara itu.

GCC sendiri memiliki sembilan bidang lomba. Mulai dari Apresiasi Penulis Buku (APB), Inovasi Pengawas Sekolah, Inovasi Kepala Sekolah, Video Wisata dan Budaya Lokal, Kewirausahaan, Film Pendek, Fashion, Inovasi Pembelajaran IT, Desain Grafis dan Daur Ulang.

“Jadi ini mengindikasikan bahwa guru-guru sekarang ini sudah banyak yang mindsetnya sudah enterpreneur. Jadi mengajar itu langsung mencetak orang mandiri setelah lulus,” ujar Penanggung Jawab Bidang Lomba Workshop GCC Batch Tiga, Gunawan Dwiyono, Selasa (9/08/2022).

Berdasarkan data dari Gunawan sebanyak 4701 guru SMA/SMK dan PKLK se-Jawa Timur memilih bidang kewirausahaan sebagai lombanya. Sementara untuk bidang lainnya yang banyak dipilih adalah Inovasi Pembelajaran IT dengan 3406 pemilih.

Gunawan pun menilai banyaknya guru yang memilih kewirausahaan ini ada dampak positifnya.

Ada dua dampak positif ketika guru-guru sekarang mempunyai jiwa enterpreneurship.

Pertama adalah untuk keluarganya sendiri. Para guru sekarang berpikir bagaimana bisa sejahtera untuk keluarganya.

“Jadi guru sekarang itu ingin lebih sejahtera dengan cara berwirausaha untuk keluarganya sendiri selain mengajar. Mereka lebih bertanggungjawab ke keluarga sebagai pemimpin,” kata dia.

Sementara dampak positif kedua ialah untuk para muridnya. Jika guru sudah mempunyai mindset pengusaha, pengajaran di kelas tidak hanya berbasis materi buku.

Para siswa akan diundang pemikirannya bagaimana setelah lulus nanti bisa menjadi mandiri. Mandiri secara finansial dengan menjadikan sesuatu menjadi bisnis atau usaha.

“Dampaknya kepada siswa itu memberikan mindset kemandirian ojo sampai tergantung siapapun. Besok menjadi masyarakat bisa berpengaruh dan bisa menularkan mindset bisnisnya ke orang lain setelah lulus,” kata dia.

Gunawan pun percaya, jika guru-guru banyak yang berwirausaha dan muncul siswa berjiwa enterpreneurship, maka negara juga akan siap menghadapi bonus demografi.

Seperti diketahui di 2045 nanti akan ada bonus demografi atau usia produktif lebih banyak dibandingkan usia non-produktif.

Hal ini pun membuat masyarakat tidak hanya bisa menjadi pekerja.

“Ketika bonus demografi banyak usia produktif. Tidak bisa semua jadi pekerja. Harus ada pengusaha juga. Kalau semua bekerja dan tidak ada pengusaha mereka akan kerja dimana. Maka guru-guru saat ini sudah on the track untuk mengajar dengan jiwa enterpreneurship,” tutur sosok yang juga merupakan Kepala SMKN 4 Malang itu.

Tentang GCC

GCC sendiri merupakan workshop dan lomba yang diselenggarakan beberapa tahun lalu. Sudah ada dua lomba sebelumnya.

GCC sendiri hadir sebagai wadag para guru untuk menampilkan inovasi dan kreativitasnya dalam mengajar.

Dalam GCC peserta akan dibekali dengan materi dari sejumlah narasumber yang berpengalaman di bidang masing-masing.

Untuk di bidang kewirausahaan ada tiga narasumber yang akan berbagi pengalamannya dan menebar inspirasi untuk peserta, yakni Aris Dwicahyono, M.P dari BPPPMPV BOE Malang, Dr. Anne Sukmawatu KD., M.M.Pd dari SMKN 9 Bandung, dan Dr. H. Siswanto S.sos., M.M dari PT Indo Bismar. Workshop itu akan digelar tanggal 6 Agustus, 13 Agustus dan 20 Agustus 2022.

“Ketiga narasumber itu akan membagikan inspirasinya bagaimana mereka memiliki jiwa wirausaha. Mereka akan sharing melalui Zoom meeting dengan peserta. Harapannya peserta nanti muncul ide untuk wirausaha dari hasil sharing,” tuturnya.

Setalah mengikuti workshop dengan tiga narasumber, para peserta akan mulai mengerjakan inovasinya.

Beberapa peserta, kata Gunawan, sudah ada yang mengantongi hasil inovasi. Beberapa ada yang belum.

“Yang sudah akan melanjutkan saja inovasi dan karyanya. Yang belum mulai membuat dari hasil workshop,” tuturnya.

Semua bidang lomba tersebut akan mempunyai deadline. Seluruh peserta akan diberi deadline mengumpulkan hasil karya dan inovasinya di bidang masing-masing pada Oktober 2022 nanti.

“Dan nanti akan dipilih beberapa pemenang,” tuturnya.

Gunawan pun mengaku senang dengan adanya GCC. Peserta pun semangat mengikuti acara workshop sekaligus lomba ini.

“Ya tujuannya itu ya untuk meningkatkan kompetensi guru. Sekarang tidak hanya mengajar dengan buku saja tapi juga dengan metode lainnya yang kreatif,” tutupnya. (bob)

Baca berita ter-update di Google News Blok-a.com dan saluran Whatsapp Blok-a.com

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?