Menuju Era Society 5.0, PKPBI UIN Malang Ajak Dosen Mengajar Pakai Produk AI

Worshop Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Teknologi Informasi yang digelar PKBPI UIN Malang, di Ruang Meeting Gedung Rektorat lt. 3, Rabu (7/2/2023). (PKPBI UIN Malang for blok-a.com)
Worshop Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Teknologi Informasi yang digelar PKBPI UIN Malang, di Ruang Meeting Gedung Rektorat lt. 3, Rabu (7/2/2023). (PKPBI UIN Malang for blok-a.com)

Kota Malang, blok-a.comSeiring dengan terus berkembangnya teknologi, produk kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pun semakin canggih dan beragam. Produk AI pun tak selamanya berdampak negatif bagi penggunanya. Hal itu dibuktikan dalam workshop yang digelar Program Khusus Perkuliahan Bahasa Inggris (PKPBI) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Rabu (7/2/2023).

PKPBI UIN Malang memberikan ruang khusus bagi para dosen agar lebih familiar dengan produk-produk AI.

Menghadirkan dosen senior dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Gumawang Jati, MA., acara bertema “Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Teknologi Informasi” ini diadakan di Ruang Meeting Gedung Rektorat lt. 3.

Sesuai tema workshop, Dr. Gumawang Jati berbagi mengenai The Changing World yang merupakan era transisi menuju era Society 5.0.

Menurutnya, periode ini merupakan masa ketergantungan manusia terhadap gadget. Termasuk juga mahasiswa di perguruan tinggi.

Artikel Terkait: Kado Akhir Tahun, UIN Malang Raih Rekor Muri PKPBA Terlama

Karenanya, mahasiswa kebanyakan lebih tertarik jika pengajaran dalam kelas juga menggunakan gadget yang mereka miliki.

“Kalau nunggu mahasiswa menjawab pertanyaan langsung di kelas, bisa lama. Kalau pakai gadget, mereka lebih aktif,” tutur peraih gelar magister dari The University of Warwick, Inggris ini.

Dosen, lanjut Gumawang, juga dapat memanfaatkan produk AI untuk mempersiapkan materi mengajar.

“Persiapan mengajar biasanya menguras waktu. Maka para dosen bisa mencoba produk AI yang bisa menghemat waktu dan energi,” ujarnya.

Gumawang kemudian memperkenalkan beberapa situs online yang dapat digunakan dalam kelas. Situs-situs tersebut dapat digunakan sejak sesi awal kelas, yaitu proses brainstorming hingga penugasan individu atau berkelompok.

Para peserta workshop dari PKPBI juga berkesempatan mencoba dan mempraktikkan produk AI yang disarankan Dr. Gumawang Jati.

Beberapa aplikasi daring yang dicoba memungkinkan dosen untuk mempersiapkan materi dengan cepat.

Namun, Gumawang mewanti-wanti beberapa hal saat menggunakan AI untuk membuat materi ajar.

Pertama, apakah teks sudah sesuai dengan level mahasiswa. Kedua, apakah pertanyaan atau latihan yang disarankan AI sesuai dengan materi.

“Silakan mengubah pertanyaan sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Materi dari AI ini hanya acuan mengajar kita,” paparnya mengingatkan.

Workshop ini rutin diadakan oleh PKPBI di bawah naungan Pusat Pengembangan Bahasa. Acara diadakan untuk memberi suasana baru bagi para dosen yang bisa jadi suntuk dengan materi dan media yang selama ini digunakan.

Saat membuka workshop, Prof. Dr. M. Abdul Hamid menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengadakan workshop minimal sekali per semester bagi para dosen. Dengan ini, ia berharap agar para pengajar dapat mengajar lebih efektif dan efisien.(lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?