King’s College London Hadir di KEK Singhasari, Dorong Pendidikan Kabupaten Malang Bertaraf Global

Bupati Malang, Sanusi saat menjadi tamu undangan di acara King’s Collage London Indonesia Campus Joint Learning Event and Open Day di KEK Singhasari, Kamis (5/12/2024). (dok. Prokopim Pemkab Malang for blok-a.com)
Bupati Malang, Sanusi saat menjadi tamu undangan di acara King’s Collage London Indonesia Campus Joint Learning Event and Open Day di KEK Singhasari, Kamis (5/12/2024). (dok. Prokopim Pemkab Malang for blok-a.com)

Kabupaten Malang, blok-a.com – King’s College London, lembaga pendidikan bertaraf internasional asal Inggris, resmi didirikan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Kehadiran kampus ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mendorong penyetaraan pendidikan secara global, khususnya di Kabupaten Malang.

Bupati Malang, Sanusi, menyambut baik pendirian kampus tersebut. Ia meyakini kehadiran King’s College akan memotivasi masyarakat Kabupaten Malang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Saya melihat keberadaan King’s College nantinya dapat membawa masyarakat Kabupaten Malang termotivasi untuk meningkatkan SDM. Diharapkan SDM kita setara dengan SDM global,” kata Sanusi dalam acara King’s College London Indonesia Campus Joint Learning Event and Open Day di KEK Singhasari, Kamis (5/12/2024).

Sanusi juga menjelaskan, sistem pembelajaran di King’s College yang berbasis elektronik memungkinkan pendidikan dilaksanakan tanpa batas ruang.

“King’s College belajar melalui elektronik, jadi sebagai pemecahan nanti bahwa pendidikan tidak terbatas ruang, tetapi ketika kita melaksanakan pendidikan dapat dilaksanakan dengan era digital. Ini merupakan penyesuaian dari King’s College yang diikuti dari sini nantinya terkoneksi di London,” tambahnya.

Sementara itu, Owner KEK Singhasari, David Santoso, mengungkapkan bahwa saat ini King’s College telah meluncurkan dua program studi. Tiga program studi tambahan bertema digital sedang dalam proses pendaftaran di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Yang tiga lagi sedang dalam pendaftaran di kemendikbud, akan kita mulai berangsur-angsur mulai tahun depan bulan September. Semuanya tematiknya adalah digital,” jelas David.

David juga menjelaskan, ruang kelas di King’s College dilengkapi teknologi canggih seperti multi-camera dan rational mic untuk mendukung pengalaman belajar mahasiswa. Nantinya, mahasiswa diwajibkan hadir secara full time dengan metode daring.

“Jadi sudah tidak perlu lagi di-setting, semua ruangan itu dihadirkan seperti kita berada di ruangan yang sama. Jadi dosennya terbang, 10 hari ada yang beberapa bulan dosennya datang ke sini. Ada yang intensif course di sini juga,” katanya.

Dengan adanya kampus ini, mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan internasional tidak perlu lagi ke luar negeri.

“Ini juga yang diimbau oleh Pak Presiden, bahwa berada di tempat sini agar mereka mahasiswa bisa kembali ke tanah air untuk berkontribusi selesai menempuh pendidikan,” imbuh David.

Terpisah, Komandan Brigade Infanteri 18/Trisula, Divif 2/Kostrad, Kolonel Inf Risa WP Setyawan, BS., M.Han yang menjadi salah satu keynote speaker di acara tersebut, berpesan kepada seluruh mahasiswa di King’s College London KEK Singhasari, bahwa perkembangan teknologi dan informasi harus diimbangi dengan penanaman karakter diri yang kuat.

“Saya sangat setuju pembangunan informasi dan tekonologi saat ini telah membawa kemajuan yang luar biasa. Namun, tidak bisa dipungkiri juga, bahwa pembangunan teknologi dan informasi juga membawa dampak negarif yang cukup besar apabila kita tidak segera meminimalisir dampak negatif tersebut,” ungkap Risa.

Terlebih, menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan yang beragam. Mulai dari sumber daya alam, geografis hingga seni dan budaya yang tidak semua negara miliki.

Dengan demikian, generasi penerus bangsa diharapkan dapat mempertahankan kekayaan yang ada.

“Namun kekayaan tersebut memiliki konsekuensi, bahwa sebuah kekayaan kalau tidak bisa di-manage dengan baik maka akan menimbulkan suatu permasalahan yang sangat kompleks di negara tersebut,” pungkasnya. (ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?