Kota Malang, blok-a.com – Enam dosen yang terlibat dalam Program Khusus Perkuliahan Bahasa Inggris (PKPBI) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang turut serta dalam workshop berharga yang digelar di Universitas Deakin Australia pada tanggal 19 September 2023.
Keenam dosen yang berpartisipasi adalah Dr. Agwin Degaf, M.A., Dr. Suparmi, M.Pd., Dr. Winarti, M.Pd., Dian Arsitades, M.Pd., Priba Purbasari, M.Hum, dan Farid Munfaati, M.Pd.
Workshop ini merupakan tahap penting setelah sehari sebelumnya dosen-dosen Bahasa Inggris ini, bersama Rektor UIN Malang, Prof. Dr. M. Zainuddin, M.A., dan Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UIN Malang, Prof. Dr. M. Abdul Hamid, M.A., telah menjalin kerja sama dengan Universitas Deakin, yang diwakili oleh Associate Professor Bonnie Yim, selaku Associate Dean bidang kerja sama Internasional dari Faculty of Arts and Education Universitas Deakin.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para dosen pengajar mata kuliah Bahasa Inggris dan diadakan sepanjang hari di kampus Burwood, Universitas Deakin.
Workshop dimulai dengan sesi paparan tentang ekspresi-ekspresi idiomatis Bahasa Inggris dalam konteks budaya, yang dipandu oleh Dr. Alistair Welsh, seorang dosen senior Bahasa Asing dari Universitas Deakin.
Dr. Alistair menekankan pentingnya pemahaman budaya dalam memahami idiom, dengan mengilustrasikan bahwa idiom Bahasa Inggris bervariasi dari negara ke negara. Seperti contohnya “Buckley’s chance,” yang khusus digunakan di Australia karena berasal dari kisah William Buckley yang terkenal di sana.
Pemahaman semacam ini krusial dalam penerjemahan lintas budaya. Memastikan hasil terjemahan menjadi lebih baik dan lebih mudah dipahami.
Setelah sesi tentang idiom, workshop melanjutkan dengan pelatihan tentang Pengajaran Bahasa Asing, yang melibatkan berbagi pengalaman antara dosen-dosen PKPBI UIN Malang dan dosen-dosen pengajar Bahasa Asing di Universitas Deakin.
Tujuannya adalah untuk memahami pendekatan pedagogis inovatif dalam proses pengajaran Bahasa. Sesi ini melibatkan Dr. Alistair Welsh bersama dengan Dr. Zouhir Gabsi (Bahasa Arab), Dr. Ramon Lopez Castellano (Bahasa Spanyol), Dr. Fengqi Qian dan Dr. Yanying Lu (Bahasa Mandarin), serta Dr. Monika Winarnita (Bahasa Indonesia) dari Universitas Deakin. Diskusi ini sangat penting, mengingat UIN Malang memiliki banyak mahasiswa internasional dan mahasiswa dari berbagai latar belakang etnis, sehingga metode pengajaran Bahasa asing yang efektif menjadi esensial.
Pada siang hari, workshop dilanjutkan dengan menghadirkan Professor Greg Barton, seorang Profesor terkenal di bidang Politik Islam Global yang juga merupakan peneliti di Alfred Deakin Institute (ADI). Greg Barton telah banyak menulis tentang Islam di Indonesia, dengan fokus pada nilai-nilai moderasi dan toleransi.
Hal ini sejalan dengan usaha UIN Malang dalam meminta para dosen pengajar Bahasa Inggris untuk mengintegrasikan nilai-nilai moderasi dan toleransi dalam buku ajar Bahasa Inggris. Sesi workshop kemudian ditutup dengan makan siang bersama dan perbincangan santai.
Deakin University English Language Institute
Setelah makan siang, para peserta workshop dilanjutkan dengan campus tour untuk melihat fasilitas pembelajaran di Universitas Deakin kampus Burwood, Melbourne. Tour ini terutama berfokus pada fasilitas yang dikelola oleh Deakin University English Language Institute (DUELI), yang dipimpin oleh Angela Moran.
DUELI menyelenggarakan kursus Bahasa Inggris bagi mahasiswa yang Bahasa Ibunya bukan Bahasa Inggris. Delegasi dari UIN Malang berkesempatan melihat ruang-ruang pembelajaran untuk kelas pemula, menengah, dan tingkat lanjutan, serta fasilitas pendukung pembelajaran Bahasa Inggris seperti laboratorium dan ruang multimedia.
Angela berharap agar tahun depan UIN Malang dapat mengirimkan delegasi untuk berdiskusi lebih lanjut dan mengikuti pelatihan dengan durasi yang lebih panjang terkait model pengajaran dan pengembangan materi ajar dalam bidang Bahasa Inggris.
Workshop ini adalah langkah penting dalam mewujudkan visi besar UIN Malang untuk internasionalisasi kampus, sejalan dengan roadmap tahun 2025, yang bertujuan untuk menjadikan UIN Malang sebagai institusi yang unggul dan memiliki reputasi internasional.
Peningkatan kapasitas para dosen UIN Malang, melalui partisipasi dalam pelatihan di universitas terkemuka di seluruh dunia, merupakan langkah yang kuat dalam mencapai tujuan ini.(*/lio)