Kota Malang, blok-a.com – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) melakukan aksi di depan Kantor Yayasan Unisma, Senin (5/12/2022).
Aksi itu menuntut agar rektor terpilih pada periode 2022-2026, yakni Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si segera dilantik.
Dari informasi yang didapat blok-a.com, Maskuri memang tak kunjung dilantik meski menjadi rektor terpilih.
Berdasarkan surat elektronik yang diterima blok-a.com, PBNU menghentikan sementara proses pemilihan rektor.
Ada sejumlah alasan salah satunya karena diduga pemilihan rektorat ini tidak sesuai dengan AD/ART Yayasan Unisma. Proses pemilihan rektorat Unisma ini menggunakan Statuta 2021.
Korlap Aksi, Ahmad Najib mengatakan, dengan tidak kunjung dilantiknya rektor, maka akan ada kekosongan kepemimpinan. Kekosongan kepemimpinan itu pun dinilainya berbahya. Maka dari itu, mereka melakuka aksi mendesak segera ditetapkan rektor.
Aksi itu pun sempat diwarnai membakar ban bekas. Juga terlihat ada spanduk bertuliskan tuntutan untuk segera melantik rektor.
“Kekosongan kepemimpinan itu berbahaya, jadi tidak ada penanggungjawab soal penyelenggaraan akademik, maka di aksi yang kami lakukan, kami menuntut pihak yayasan untuk segera melantik rektor terpilih,” kata Najib pada Senin (5/12/2022).
Selain itu, Najib khawatir jika pelantikan rektor ini terlambat, maka menghambat kegiatan mahasiswa. Sebab pencairan anggaran untuk kegiatan mahasiswa itu bakal terlambat jika rektor tidak kunjung dilantik.
“Kerugian yang dikhawatirkan seperti pencairan anggaran, terhambatnya program kegiatan dari Ormawa dan lainnya,” katanya.
Perwakilan beberapa mahasiswa kemudian melakukan audiensi dengan pihak yayasan, menemui jajaran pengurus dan pembina. Hasilnya, pihak yayasan akan melakukan pelantikan rektor terpilih pada hari ini juga, Senin (5/12/2022).
“Bila janji tersebut tidak ditepati maka kami akan melakukan aksi gelombang kedua,” katanya.
Pihaknya juga sudah mengetahui adanya surat dari PBNU terkait pemilihan dan pelantikan rektor Unisma terpilih ditunda sementara waktu karena diduga tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Namun, perwakilan mahasiswa telah menerima pernyataan langsung dari pihak yayasan bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Sebagai informasi, rektor terpilih periode 2022-2026 yakni Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si telah menjabat dengan jabatan yang sama sebelumnya selama dua periode.
Lebih lanjut, Najib mengatakan, pihak yayasan telah menyampaikan bahwa rektor terpilih sah dan soal surat dari PBNU hanya menghargai saja.
“Pihak yayasan sebenarnya ingin melantik secepatnya, pelantikannya harusnya tanggal 30 November, tetapi berhubung ada surat dari PBNU tersebut maka bentuk penghargaan Unisma maka mengundurkan itu,” katanya.
Terpisah, Kabid SDM dan Keagamaan Pengurus Yayasan Unisma, Ali Ashari menjelaskan, seharusnya pelantikan dilakukan pada hari Rabu (30/11/2022). Namun rencana itu ditunda. Alasannya ada surat dari PBNU tersebut untuk ditunda.
Maka dari itu, dia menghormati keputusan itu. Sebab, Unisma memang dibangun oleh tokoh-tokoh NU di Malang.
“hirnya kita hormat adanya surat tersebut sehingga ditunda. Terjadi pertemuan antara pihak yayasan dan tim klarifikasi dari PBNU, sebelumnya ada surat laporan yang mengatasnamakan pengawas tetapi tidak diketahui oleh pengawas lainnya,” katanya.
Dia mengatakan bahwa pemilihan rektor telah selesai dilaksanakan dan memasuki tahap ke 14 atau pelantikan. Pelantikan rektor akan dilakukan pada hari ini, Senin (5/12/2022) pukul 16.00 WIB.
“Pemilihan rektor juga sudah melalui tahapan seleksi secara administratif, tes kesehatan dan psikologis, kemudian diminta pertimbangan kualitatif di anggota Senat. Dari organ yayasan juga dilakukan memberi pertimbangan yang ditabulasi, dewan pembina juga melakukan voting hasilnya Prof Maskuri poinnya 4, kemudian ada surat persetujuan dari dewan pembina yayasan, atas dasar itu ditetapkan oleh pengurus,” tuturnya. (bob)
Discussion about this post