Revitalisasi Pasar Besar Kota Malang Sedot Anggaran PAK Terbesar, Capai Rp 4 Miliar

Pasar Besar Kota Malang, Selasa (14/3/2023) (blok-a/bob)
Pasar Besar Kota Malang, Selasa (14/3/2023) (blok-a/bob)

blok-a.comDana Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) sedang menjadi agenda pembahasan tersendiri bagi DPRD Kota Malang.

Untuk Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang sendiri dana PAK mencapai Rp 9 miliar. Dana tersebut dinilai lebih tinggi daripada perubahan anggaran di sektor lain.

“Kalau yang lain-lain dikurangi, uang ini memang ditambah,” jelas Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono, Senin (21/8/2023).

Penambahan tersebut nantinya bakal dialokasikan untuk kebutuhan revitalisasi pasar. Yang paling besar adalah relokasi pasar besar. Nominalnya sendiri mencapai Rp 4 miliar. Sementara itu, tambahan Rp 1 miliar untuk revitalisasi pasar rakyat.

Selain itu, Diskopindag juga mendapatkan dana tambahan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT). Nominalnya dari Rp 50 miliar rupiah, sebanyak Rp 12 miliar rupiah.

“Tapi ya kembali lagi. Karena minggu depan kami sudah mulai masuk pembahasan PAK jadi ya kami pastikan lagi apakah urgent atau tidak. Mengingat keputusan pembangunan pasar masih belum jelas,” beber Trio.

Pasalnya, hingga kini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih belum memberikan keputusan final.

Diketahui, meski urusan administrasi soal revitalisasi pasar besar sudah selesai di tangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), namun anggaran belum turun dari Kementerian PUPR. Sehingga, Trio menyebut, dana tersebut bisa dialihkan ke kepentingan lain, salah satunya modal stimulan UMKM.

Kemudian, lanjut dia, dana tersebut bisa digunakan untuk membantu UMKM untuk mengurus perizinan. Antara lain sertifikasi halal, Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tanggah (SPP-IRT), dan kebutuhan lainnya. Pasalnya, semua itu jelas membutuhkan uang yang tidak sedikit. Selain itu, dana PAK tersebut juga akan dialihkan menjadi pelatihan UMKM.

“Karena ya PAK itu kan jangka pendek. Kalau seperti ini itu akan lama. Jadi ya bentuknya akan seperti pelatihan,” jelas politikus Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) ini.

Sementara itu, di sisi lain Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyebut, memang belum ada kepastian soal pembangunan pasar besar.

“Tapi apabila pusat sudah beri keputusan ya kami dari pemkot siap untuk membangun,” jelasnya. (mg2/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?