Mojokerto, blok-a.com – Penyerahan penghargaan secara simbolis oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati kepada atlet dan pelatih peraih medali dalam ajang olahraga Porprov VIII/2023 Jatim digelar di Pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto, Selasa (10/10/2023).
Sebanyak 96 peraih medali, antara lain, peraih emas 16, perak 39, perunggu 41, masing-masing dari berbagai cabang olahraga.
Nampak hadir dalam acara, Ketua KONI Suher Didieanto, Sekdakab Teguh Gunarko, Ketua DPRD Aini Zuhro, dan Disbudporapar Norman Handito dan sejumlah OPD.
Dalam sambutannya Bupati Ikfina bersyukur atas capaian para atlet dan perjuangan para pelatih dalam ajang olahraga Porprov VIII Jatim.
“Saya ucapkan selamat atas perjuangan kalian semua, dan terima kasih banyak kepada ketua KONI, Disbudporapar, para pelatih, atlet dan semua yang terlibat, sehingga kita sebagai tuan rumah bisa masuk sepuluh besar perolehan medali dalam ajang Porprov VIII Jatim,” jelas Ikfina.
Dari keterangan pelatih salah satu cabang olahraga Kickboxing Susilo, peraih medali perunggu Muhammad Samrehan A.P asal Desa/Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, merupakan atlet yang juga anggota kepolisian berdinas di Polrestabes Surabaya.
“Alhamdulillah cabang olahraga Kickboxing mendapatkan medali perunggu, sehingga bisa menyumbang perolehan medali untuk tuan rumah. Tidak sia-sia perjuangan kita selama ini, semua ini berkat keseriusan para atlet dalam berlatih juga dukungan dari pemerintah daerah yang turut mendukung,” terang Susilo kepada blok-a.com usai acara penyerahan penghargaan.
“Meskipun atlet Kickboxing ada 6 orang yang merupakan atlet baru semua, karena baru 3 bulan bergabung menjelang penyelenggaraan Porprov, tapi sudah bisa menyumbang perolehan medali,” tambahnya.
Dalam cabang olahraga (Cabor) Tarung Derajad atlet perempuan Keisya Prialita Subiantoro juga menyumbangkan medali perunggu untuk Mojokerto.
Menurut pelatih Cabor Tarung Derajad Budi Santara, kendala sebenarnya dalam ajang Porprov adalah masih banyaknya atlet Pelatda yang turun dalam ajang Porprov. Secara pengalaman dan kemampuan fisik memang kalah dengan atlet Pelatda.
“Kendala utama dalam ajang Porprov adalah masih banyaknya atlet Pelatda yang turun dalam pertandingan, hampir dalam semua Cabor dipenuhi atlet Pelatda. Jadi atlet Porprov secara pengalaman dan kemampuan fisik jelas sudah kalah,” terang Budi.
“Memang tidak ada larangan untuk atlet Pelatda ikut dalam ajang Porprov, tapi secara keseluruhan atlet Porprov masih kalah. Alhamdulillah kita masih bisa mendapatkan medali perunggu dari tiga atlet yang kami turunkan untuk menyumbang daftar perolehan medali,” pungkas Budi.(sya/lio)