Kota Malang, blok-a.com – Kota Malang semakin mengukuhkan diri sebagai pusat industri kreatif dengan potensi yang terus berkembang, terutama di bidang desain grafis.
Tidak hanya berkiprah di tingkat lokal, para desainer grafis asal Malang juga berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional.
Salah satu sosok yang membawa kebanggaan bagi kota ini adalah Dimas Fakhrudin, Ketua Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) Chapter Malang. Karyanya sukses menembus lima besar nominasi sayembara logo Ibu Kota Nusantara (IKN) setelah bersaing dengan lebih dari 500 karya dari seluruh Indonesia.
Dimas menuturkan bahwa ekosistem desain grafis di Kota Malang terus mengalami perkembangan pesat. Menurutnya, kebutuhan industri terhadap desain grafis akan selalu ada, sehingga potensi di bidang ini tidak akan pernah habis.
“Peluangnya sangat besar, karena desain akhirnya akan selalu bisa menjadi katalis bagi kebutuhan industri apa pun. Maka dari itu, bidang desain akan selalu dibutuhkan, dan para pelakunya juga akan terus bertumbuh dan berkembang seiring dengan apa yang dibutuhkan oleh pasar atau masyarakat,” ujar Dimas, yang juga merupakan dosen DKV Vokasi Universitas Brawijaya, Kamis (30/1/2025).
Sebagai lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Dimas menjelaskan bahwa demografi desainer grafis di Malang terbagi dalam beberapa kategori, mulai dari freelancer, in-house designer di perusahaan, hingga pemilik studio desain sendiri. Meski belum ada satu wadah tunggal yang menghubungkan seluruh desainer grafis di Malang, semangat kolaborasi tetap terasa kuat.
“Banyak inisiasi lintas ekosistem yang muncul dengan melibatkan teman-teman desain grafis sebagai salah satu kolaboratornya. Sebut saja Pasar Santai, kemudian Grebek Studio oleh komunitas Malang Creative Author, Kumpul Obek oleh ADGI Malang, dan juga kolaborasi dengan pihak akademisi (universitas & SMK) yang selalu terjadi,” tuturnya.
Semangat kolaborasi ini juga menjadi kunci dalam penyelenggaraan Malang Design Wave (MDW) 2024, ajang yang mempertemukan para desainer grafis dengan pelaku industri lain. Acara yang berlangsung pada November 2024 itu melibatkan 37 kolaborator dari berbagai bidang, seperti desain grafis, arsitektur, desain interior, UI/UX, startup, hingga industri makanan dan minuman.
“Dalam pelaksanaannya selama dua minggu itu, MDW berhasil menyelenggarakan 32 event desain yang diinisiasi oleh masing-masing kolaborator, dengan kategori event seperti exhibition, design talks, studio visit, design book & market, dan puncaknya adalah conference,” ungkap Dimas.
Tidak hanya berkolaborasi dengan komunitas dan industri kreatif lainnya, para desainer grafis di Malang juga menjalin sinergi dengan Pemerintah Kota Malang. Beberapa proyek kolaboratif yang telah dilakukan antara lain perancangan maskot Kota Malang, identitas visual HUT Kota Malang, serta redesain kemasan UMKM dalam kegiatan Festival Mbois.
“Kami melihat Pemkot Malang sangat mendukung perkembangan desain grafis di Kota Malang, terbukti dengan beberapa kali kolaborasi yang dilakukan dengan ADGI Chapter Malang di beberapa kesempatan. Harapannya memang bisa lebih mengenalkan lagi tentang dunia desain terhadap lingkup masyarakat yang lebih luas lagi,” tambah Dimas.
Di kesempatan terpisah, Pj. Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menegaskan bahwa perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang telah menunjukkan kemajuan pesat.

“Malang Creative Centre (MCC) satu di antara manifestasi komitmen Pemerintah Kota Malang dalam menguatkan ekosistem ekonomi kreatif, yang itu (ekraf, red) juga menjadi perhatian Pemerintahan Presiden Prabowo,” ujar Iwan Kurniawan.
Lebih lanjut, Iwan menyebutkan bahwa Kota Malang memiliki keunggulan tersendiri dalam bidang desain grafis, animasi, dan game, serta pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pemerintah Kota Malang pun mengapresiasi berbagai inisiatif kreatif yang terus berkembang, termasuk yang dipelopori oleh ADGI Chapter Malang. (yog)