Surabaya, blok-a.com – Indeks kerukunan umat beragama di Jawa Timur (KUB) 2021 tertinggi se Pulau Jawa, di angka 77,8 persen. Angka itu juga lebih tinggi dari capaian nasional di angka 72,9 persen.
Di posisi kedua yakni DIY dengan 77,1 persen, Jawa Tengah 77 persen, Jawa Barat 72,7 persen, DKI Jakarta 72,2 persen dan Banten 69,6 persen.
Kondisi itu mengisyaratkan bahwa situasi kondusivitas di Jawa Timur menjadi tolok ukur keamanan nasional.
Hal itu diibaratkan jika Jatim batuk, maka droppletnya bisa sampai ke Ibukota. Sehingga saling tafahum (memahami) antara satu dengan yang lain.
Barometer keamanan Nasional tersentral di Jawa Timur. Namun dengan indeks kerukunan umat beragama yang tinggi itu pula mengandung konsekuensi bahwa situasi toleransi harus terjaga.
Bukan tidak mungkin sorotan dunia akan mengarah kepada Jawa Timur, baik dari sisi ekonomi, keamanan investasi dan juga tentang iklim demokrasi.
Bahkan dengan indeks tinggi itu Jawa Timur dipilih menjadi tuan rumah Dialog Kebangsaan Pancasila sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (14/1/2023) pagi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang dikonfirmasi, usai dialog kebangsaan, mengatakan angka indeks kerukunan tinggi itu merupakan hasil dari sinergitas, kolaborasi, dan tepo seliro yang terjalin antar semua elemen di Jatim.
“Kami bersyukur bahwa Indeks KUB Jatim pada 2021 berdasarkan data Kemenag RI 77,8 persen. Sedangkan nasional adalah 72,9 persen,” ungkap Gubernur Khofifah.
Selain nilai-nilai tersebut di atas, ada terselip nilai moderasi, saling tafahum (memahami) dan toleransi di antara perbedaan. Karena ada understanding kemudian muncul respect dan trust.
“Inilah yang telah mengantarkan capaian indeks KUB Jatim mencapai 77,8 persen,” tukasnya.
“Karenanya mutual respect ini sangat dibutuhkan untuk bisa menjalin mutual trust atau kepercayaan satu sama lain,” imbuhnya.(kim/lio)
Discussion about this post