Blok-a.com – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menolak kehadiran band asal Inggris, Coldplay di Indonesia pada bulan November mendatang.
Diketahui, antusiasme kalangan muda menyambut Coldplay begitu tinggi, bahkan harga tiket yang mahal tak menjadikan alasan agar mereka hadir menyambut konser pertamanya di Indonesia.
Nah, Anwar Abbas mendorong pemerintah untuk melarang Coldplay hadir menemui para fans. Dikhawatirkan, kata Anwar Abbas, akan merusak moral anak muda.
Sebab, Coldplay diketahui sebagai band yang mendukung LGBT, seperti halnya penolakan ini dilakukan di Malaysia.
“Semestinya pemerintah Indonesia melarang mereka untuk melakukan fans meeting atau temu publik dengan WNI karena hal demikian berarti pemerintah mentolerir praktek LGBT,” kata Anwar Abbas dalam keterengan tertulisnya.
Padahal, lanjut Anwar, dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat 1 dikatakan negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa.
“Jadi pemerintah tidak boleh mentolerir adanya praktik-praktik dan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran agama. Dari 6 agama yang diakui Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu tidak ada satu pun yang mentolerir praktek LGBT tersebut.
“Karena hal demikian merupakan gerakan anti manusia kalau sikap dan pandangan mereka itu kita ikuti dari 8 milyar penduduk dunia separuh laki-laki dan separuh perempuan. Bila semua laki-laki kawin dengan laki-laki dan semua perempuan kawin dengan perempuan maka sudah bisa diperkirakan 150 tahun yang akan datang tidak akan ada seorangpun anak manusia yang menghuni bumi ini karena sudah punah akibat dari perilaku menyimpang tersebut,”
“Oleh karena itu perbuatan LGBT tidak punya tempat di negeri ini,” tutupnya.
(hen)
Lihat sumber berita asli di Warta Ekonomi |
Berita ini merupakan kerjasama sindikasi Blok-a.com dengan Wartaekonomi.co.id. |