Blok-a.com – Sebuah video yang memperlihatkan aksi perundungan yang dilakukan oleh seorang anak perempuan kepada teman sebayanya di Cilincing, viral di media sosial.
Video aksi perundungan yang dilakukan oleh anak dibawah umur itu viral setelah diunggah ulang oleh akun Twitter @Heraloebss pada Rabu (15/3/2023).
Menurut keterangan unggahan, peristiwa itu terjadi di Pantai Wika, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (14/3/2023).
“Terjadi tindakan Bullying dan Pemukulan di wika, kalibaru ,cilincing. Orang tua sudah melaporkan kejadian tsb ke Polsek Cilincing,” tulis akun @Heraloebss dikutip Blok-a.com, Kamis (16/3/2023).
Dalam video yang berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat seorang anak perempuan tengah di aniaya oleh teman- temannya yang diperkirakan berjumlah lebih dari 2 orang.
Dalam video tersebut, korban terlihat merintih kesakitan dan menangis akibat mendapat penganiayaan yang dilakukan secara terus menerus oleh temannya tanpa adanya rasa belas kasihan dari para pelaku.
Mengetahui hal tersebut, orang tua korban pun langsung melaporkan kejadian ini kepada Polsek Cilincing agar pelaku penganiayaan segera ditindaklanjuti.
Tak lama setelah mendapat laporan, polisi akhirnya berhasil mengamankan enam anak-anak pelaku bullying terhadap anak perempuan yang berinisial AM (12).
Enam pelaku perundungan itu ditangkap Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Cilincing, Rabu (15/3/2023).
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh, berdasarkan hasil pemeriksaan, enam pelaku anak perempuan yang diamankan ialah TI, SR, RN, TR, WD, dan DN. Para pelaku memiliki rentang usia 13 sampai 16 tahun.
“Hasil pemeriksaan empat orang sementara, mereka secara kooperatif mengakui terlibat dalam kekerasan atau pemukulan secara berulang terhadap korban,” kata Iverson dikutip dari Tribunnew.com.
Lebih lanjut, Iverson menceritakan kronologi bullying yang berujung penganiayaan. Saat itu, salah satu pelaku menuduh korban telah merekam video saat dirinya cekcok dengan teman lainnya.
Tidak terima video tersebar ke telepon genggam teman-teman lainnya sehingga membuat salah satu pelaku marah. Pelaku yang tak terima direkam oleh AM kemudian menghasut 5 teman lain untuk membully korban.
(hen)