Blok-a.com – Sebuah video yang memperlihatkan seorang driver taksi online di Medan tengah dipukul oleh juru parkir hinggar kepalanya berdarah, viral di media sosial.
Video aksi kekerasan yang dilakukan juru parkir itu viral setelah diunggah oleh akun Twitter @Midjan_La_2 pada Selasa (28/3/2023).
Dalam video yang berdurasi sekitar 19 detik itu, terlihat seorang juru parkir yang tersulut emosi setelah adu mulut dengan driver taksi online.
Saat itu ada seorang pria yang berusaha menenangkan si juru parkir. Namun karena driver taksi merekamnya, si juru parkir itu pun kemudian tak terima dan akhirnya memukul korban.
Menurut keterangan unggahan, kerusuhan itu bermula saat seorang driver taksi online menurunkan penumpang didepan tempat makan.
Namun tiba-tiba juru parkir tersebut datang dan meminta uang parkir kepada si driver.
Sang driver yang merasa keberatan pun menjelaskan kepada juru parkir itu bahwa dirinya hanya berhenti untuk menurunkan penumpang.
“Saya driver mobil online yang mau menurunkan penumpang di Jalan Dr mansyur…tiba- tiba tukang parkir mendekati saya dan ingin meminta uang parkir..Jadi saya bilang “apa gak liat aku ini driver cuma menurunkan penumpang bukan mau markir,” tulis akun @Midjan_La_2 dikutip Blok-a.com.
“Di situ dia memaki maki saya secara berulang..karena posisi macet..saya putarkan mobil ke seberang dan hendak ingin membilangkan “bisa gak omongan kau itu bagus bagus..dan dia pun nyebrang menghampiriku ingin hendak memukul..Setelah saya ingin memviralkan dia.. Di situlah dia ngamuk dan memegang kunci di tangannya dan langsung memukul kepalaku di bagian kiri,” lanjutnya.
Diketahui saat ini korban telah membuat laporan ke kantor polisi dan melakukan visum.
Tak lama setelah diunggah, video driver taksi online di Medan yang dipukul oleh juru parkir ini pun kemudian viral dan mendapat banyak tanggapan dari warganet.
“Mau sampai kapan preman dan sampah masyarakat ini tetep ada di Indonesia. Hidup kok suka banget jadi sampah,” tulis salah satu warganet.
“Laporkan saja kepada pihak yang berwajib,segera tindak aksi kekerasan,” imbuh warganet lain.
“Harus dilaporkan ke polisi dikit dikit main pukul dasar manusia primitif,” warganet lain menambahkan.
(hen)