Ucapan Dukacita Mengiringi Kepergian Errol Jonathans

Ucapan Dukacita Mengiringi Kepergian Errol Jonathans
Ucapan Dukacita Mengiringi Kepergian Errol Jonathans

Ucapan dukacita membanjiri ruang gatekeeper Radio Suara Surabaya sejak Selasa (25/5/2021) siang. Para pendengar ingin mengucapkan bela sungkawa atas kepergian Errol Jonathans, Direktur Utama Suara Surabaya.

Leonardus Bekti Hadinoto salah satu pendengar yang sempat mengudara mengatakan, keluarga besar Katolik berduka. Leonardus menceritakan, Mas Errol adalah pengurus Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Gereja Yakobus, Komsos Keuskupan Surabaya, serta Komsos di Konferensi Waligereja Indonesia.

“Beliau sering berkeliling sampai ke Papua, membawa misi public speaking untuk romo muda, mengajarkan cara menyampaikan khotbah yang berkesan,” ujar Leonardus. Menurutnya, Errol adalah sosok yang memiliki ide yang cemerlang, gelar yang tinggi, serta sepak terjang yang dihargai sampai ke luar negeri, tapi masih sangat low profile. 

Kokok, pendengar lain juga menyampaikan kesannya terhadap sosok Errol pada usaha pelestarian lingkungan. Dia menyatakan pernah menimba ilmu dari Mas Errol saat mengadakan pelatihan jurnalistik lingkungan.

Dia menyampaikan rasa sedih, sekaligus bangga, karena menurutnya, dari jasa rintisan beliau lah inovasi dan kreatifitas Radio Suara Surabaya makin melejit. “Semoga kawan-kawan di Suara Surabaya tetap semangat,” ujarnya.

Bu Dwi punya pengalaman pada 1990-an sering jadi juri bersama pelatih, beliau memang dalam membimbing. Pinter tapi tidak sombong, itu yang perlu ditiru dari sosok beliau. “Saya dapat ilmu banyak dari Mas Errol,” tutupnya.

Sementara, Prof Dr. H. Mohammad Nasih, Rektor Universitas Airlangga Surabaya, mewakili civitas akademia Unair menyatakan rasa dukacita dan kehilangan. “Di tengah jalan sebagai pelopor dalam membangun reformasi media radio, Mas Errol telah mendahului kita. Sungguh kami menjadi saksi bahwa beliau orang baik,” tegasnya.

Profesor Nasih menyampiakan pesan untuk melanjutkan semua hal kebaikan yang sudah dirintis dan diperjuangan Mas Errol, sehingga beliau bisa tersenyum karena cita-citanya bisa kita lanjutkan bersama. (ton/iss)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?