Kota Malang, blok-a.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengimbau masyarakat waspadai fenomena La Nina dan El Nino, yakni cuaca ekstrem yang memengaruhi perubahan iklim.
Hal tersebut disampaikan saat BPBD meninjau dua rumah ambrol, di Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno menjelaskan, peningkatan suhu (El Nino) dan penurunan suhu (La Nina) di permukaan laut berinteraksi dengan atmosfer dan menentukan pergerakan angin, serta perubahan curah hujan di kawasan tertentu.
“Masyarakat harus tetap waspada karena curah hujan tinggi serta La Nina dan El Nino, terlebih bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai,” terang Prayitno saat dikonfirmasi Blok-a.com, Sabtu (25/03/2023).
Dikatakan Prayitno, dirinya sudah melakukan tinjauan ke dua rumah ambrol. Hingga kini proses evakuasi masih terus dilakukan oleh Tim BPBD Kota Malang.
“Langkahnya sudah kami berikan bantuan, seperti terpal, makanan, sembako dan sesek bambu,” beber Prayitno.
Ia mengatakan hingga kini total kerugian yang dialami korban masih dalam proses perhitungan oleh pihak BPBD Kota Malang.
“Karena kedalamannya tiga meter dengan asumsi nilai bangunan 3 meter x 13 meter, untuk spek bangunan yang sangat sederhana. Ini masih di hitung tim kami,” imbuhnya.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Malang pada Jumat (24/3/2023) sore. Selain menyebabkan banjir di sejumlah titik, hujan deras memicu meluapnya debit air sungai hingga membuat dua rumah warga di Kelurahan Sukun, Malang ambrol.
Insiden tersebut dialami Sulistyowati (42), warga RT 005 RW 002 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun Kota Malang. Rumah yang dihuni bersama 3 anaknya itu ambrol terseret arus sungai yang meluap.(ptu/lio)