Kabupaten Malang, blok-a.com – Tempat Pembunganan Sampah Terpadu (TPST) Landungsari kerap kali terjadi overload sampaj, hal tersebut disebabkan adanya pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tak maksimal.
Tak jarang TPST dengan luas lahan sekitar 1.500 meter persegi di Landungsari itu meluber hingga keluar lahan yang telah disediakan. Menurut keterangan yang ada, Overload itu kerap terjadi saat akhir pekan.
Kepala TPST Landungsari, Sugeng Suprayitno menyebut setiap harinya TPSP menerima pasokan sampah kurang lebih sekitar 3 truk dari wilayah Landungsari atau sekitar 32 gerobak sampah.
“Satu gerobak itu kalau penuh, mungkin sekitar dua kwintal sampah. Tergantung sampahnya basah atau kering,” terangnya saat ditemui Blok-a.com di Kantor TPST, Senin (06/02/2023).
Kedepannya, dirinya berencana untuk mengoptimalkan pemilahan sampah. Namun hingga saat ini, dirinya menyebut perispan pemilahan tersebuy sudah ditahap pembersihan. Selanjutnya, sampah yang sudah dipilah akan diolah sesuai jenis sampahnya. Misalnya, sampah organik untuk kompos.
“Untuk waktunya (pembersihan) masih belum bisa dipastikan kapannya. Karena masih menunggu keputusan pendataan kabupaten dari UPT,” terang Sungeng.
Lebih lanjut, untuk pengoptimalan pemilahan sampah, Sugeng membutuhkan setidaknya 10 personel baru. Sebab, kata Sugeng, personel sekarang hanya berjumlah 16 orang dan sudah ditugaskan untuk penarikan sampah.
Kepala Desa Landungsari, Asyarul Khakim mengatakan untuk mengantisipasi overload sampah pihaknya meminta tambahan armada pengangkutan dari Dinas Lingkungah Hidup (DLH) Kabupaten Malang.
“Residu di TPST Landungsari sangat besar. Sehari ada tiga dump truck yang masuk, tetapi yang bisa diangkut ke TPA hanya satu dump truck,” ungkap Asyarul.
Namun, sejauh ini DLH Kabupaten Malang belum menambahkan armada untuk TPST Landungsari. Sehingga Asyarul harus memilih cara lain, seperti mengubur sampah.
“Sampai sekarang belum ada tambahan armada, jadi sampai saat ini masih mengangkut satu dump truck,” jelasnya.
Lebih lanjut, di tahun 2023 Asyarul juga merencanakan kandang komunal. Ia juga mengatakan, kedepannya akan menambahkan atap di bangun TPST agar sampah tidak terkena hujan.
Dengan adanya pemilahan yang akan dikembangkan, pihaknya berharap agar residu yang dihasilkan TPST Landungsari semakin minim. Sehingga meminimalisir terjadinya overload sampah.
(ptu)