Kota Malang, blok-a.com – Paskibra Kota Malang mulai berlatih serius untuk mempersiapkan upacara hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2023 nanti di Balai Kota Malang.
Tegas melangkah dengan senyuman menyungging. Langkah kaki berderap seiring ayunan tangan senada. Ya, pemandangan itu datang dari Pasukan Pengibar Bendera Kota Malang (Paskot), pada gladhi bersih Selasa (15/8/2023).
Sebanyak 75 orang berbaris dalam satu pasukan, melangkah tegap dari Hotel Tugu menuju halaman depan Balai Kota Malang.
Dengan celana abu-abu dan seragam latihan penuh kebanggaan, mereka berlatih mengibarkan bendera.
Pasukan yang rela terbakar sinar matahari itu sudah bersiap sedari tadi pagi, dan berbaris mulai jam 08.00 pagi.
Dengan peluh di kening, mereka berlatih pengibaran bendera sesuai dengan jam upacara pada hari berlangsungnya kemerdekaan Indonesia.
“Jadi latihan ini kami samakan dengan hari H. Termasuk latihan penurunan bendera juga,” beber bagian Informasi dan Komunikasi Purna Paskibra Kota Malang (Infokom) Novita Shelly.
Latihan penurunan dimulai pukul 11 siang ketika matahari tepat di atas kepala.
Nampak mereka masih bisa berdiri tegap menurunkan bendera merah putih yang berkibar di tiang bendera balai kota.
Bendera latihan putih hijau itu bisa dikibarkan dan diturunkan dengan sempurna. Tidak ada kesalahan sedikit pun.
Memang, pasukan yang diambil dari seluruh SMA di Kota Malang ini telah berlatih keras. Bersama pelatih seniornya yang diambil dari Purna Paskibra Kota Malang, mereka berlatih tanpa lelah.
Usai lolos seleksi pada bulan Maret, mereka mulai aktif latihan pada bulan Juli.
Dalam satu minggu mereka berlatih tiga hari secara rutin. Hal itu juga dibantu oleh pihak Kodim.
“Adik-adik susah karantina mulai tanggal 3 Agustus lalu,” beber Shelly.
Ketika karantina, mereka menjaga gaya hidup dengan optimal.
Bangun pagi, mereka harus melaksanakan senam. Lalu setelah itu aktivitas fisik disertai latihan baris berbaris.
Mereka juga harus berlatih bolak-balik di Balai Kota Malang. Pasalnya perlu pembiasaan yang baik agar mampi berbaris dengan paripurna.
Mereka diberikan motivasi secara mental. Menjadi paskot tidaklah mudah. Diperlukan mental yang kuat untuk melaksanakan tugas.
Paskot yang akan melaksanakan tugas itu dibagi menjadi tiga pasukan. Yakni pasukan 17, pasukan 8 dan 45. Untuk pasukan pembuka atau berbaris paling depan bernama pasukan 17. Barisan yang mengantarkan pembawa baki adalah pasukan 8. Sedangkan pasukan paling belakang untuk menutup barisan adalah 45. Di dalam pasukan itu, terdapat 43 putra dan 32 putri.
Sebelumnya jumlah pasukan mencapai 77 orang. Namun dua di antaranya menjadi pasukan pengibar provinsi.
Kini, mereka sedang menjalani waktu tenang. Artinya beristirahat secara fisik dan mental. Mereka tidak akan melaksanakan latihan di hari esok.
“Jadi gladhi bersih ini memang tahap terakhir mereka sebelum melakukan pengibaran dan penurunan,” tegas Paskot angkatan 2014 ini. (mg2/bob)