Gresik, blok-a.com – Selebgram asal Desa Srowo, Kecamatan Sidayu, RPW, akhirnya muncul ke publik setelah dilaporkan ke polisi terkait dugaan investasi bermasalah. Ia berjanji akan mulai mencicil utangnya kepada ratusan orang yang telah berinvestasi dalam usahanya.
Sebagai langkah awal, RPW membuat grup WhatsApp bernama “Penyelesaian Inves Yichu”, yang berisi 147 orang yang mengaku sebagai korban investasi tersebut. Dalam grup tersebut, ia menyampaikan permohonan maaf kepada para investor yang merasa kecewa dan emosi terhadap dirinya serta suaminya, Satria.
“Untuk para investor yang mungkin saat ini merasa kesal atau merasa emosi dengan saya atau Satria. Saya selaku pembuka usaha, sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan usaha yang pernah saya bangun sejak 2013,” tulis RPW dalam grup tersebut.
Lebih lanjut, RPW menjelaskan bahwa investasi yang dibuka bertujuan untuk memperbesar usaha, yang sebelumnya telah memberikan keuntungan bagi sebagian investor.
Namun, ia mengaku tidak mampu mengembalikan seluruh dana dan terpaksa memotong laba sejak awal investasi.
RPW juga menanggapi isu yang beredar mengenai dirinya dan suami yang disebut-sebut terlibat judi online. Ia membantah keras tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa bisnis yang ditekuninya adalah trading.
“Untuk berita tentang judi online yang beredar, saya dan suami tidak pernah melakukan judi online sama sekali. Dan untuk bisnis yang saya tekuni, trading, memang waktu itu saya mencari modal, karena saya dan suami sudah sangat trauma di F&B,” jelasnya.
Sebagai solusi, RPW menawarkan skema pembayaran angsuran sebesar Rp15-20 juta per bulan kepada para investor. Ia juga meminta adanya pihak yang mengoordinasikan pembagian dana tersebut.
“Dan dimohon pembagiannya saya meminta ada yang mengkoordinasikan uang angsuran ini, untuk data terakhir masih saya update,” ungkapnya.
Namun, janji RPW ini disambut skeptis oleh para korban. Salah satu investor, A, menilai langkah yang dilakukan RPW hanya akal-akalan untuk menghindari jeratan hukum. Ia menyebut RPW sudah lama menghilang dan tidak membalas pesan sebelum adanya laporan ke polisi.
“Saya saja kirim pesan WhatsApp ke Rista terakhir bulan Oktober 2024 gak pernah dibalas,” ujar A melalui sambungan telepon.
Selain itu, korban lainnya menilai cicilan Rp 15 juta per bulan tidak sebanding dengan total kerugian investor yang ditaksir mencapai miliaran rupiah.
“Anggap saja itu dilakukan dengan cicilan Rp15 juta dibagi 140 orang, maka ketemunya hanya Rp107 ribu per orang setiap bulannya. Kapan mau lunas? Apalagi kita tahu Rista tak memiliki usaha yang jelas,” tambahnya.
Sementara itu, investor lain berinisial IB juga menyatakan bahwa tawaran cicilan Rp15 juta dari RPW masih belum jelas dan belum bisa diputuskan.
“Saya belum dapat rinciannya sehingga belum bisa memutuskan,” kata IB.
Hingga saat ini, kasus investasi yang melibatkan RPW masih terus menjadi perbincangan di kalangan investor, yang menanti kepastian penyelesaian masalah tersebut.(ivn/bob)