Kabupaten Malang, blok-a.com – Kasus keracunan massal yang menimpa ratusan mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) sedang dalam proses penyelidikan Polres Malang.
Kasihumas Polres Malang, Iput Ahmad Taufik mengatakan kondisi para mahasiswa FT UB yang keracunan di Wagir sudah berangsur membaik.
“Tinggal satu mahasiswa di RS UB, kondisinya semakin membaik,” ungkap Taufik saat dikonfirmasi blok-a.com, Rabu (08/02/2023).
“Kasus masih dalam tahap penyelidikan,” imbuhnya.
Taufik menyebut, pihak kepolisian sudah mengamankan sejumlah barang bukti guna mengusut kasus ini.
Petugas telah mengambil sampel makanan dan minuman dari lokasi untuk dilakukan observasi atau uji laborat.
“Sampel sisa makanan dan minuman dari TKP, termasuk sampel air yang digunakan untuk masak yang diambil dari lokasi tempat pengolahan makanan,” ungkapnya.
Hal yang sama dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Kadikes mengatakan, drg. Wiyanto Widjoyo mengatakan pihaknya mengambil sampel sisa makanan dan minuman di dua lokasi kejadian yakni tempat masak dan tempat perkemahan.
“Kita sudah ambil sampel, sisa makanan dan minuman. Di dua tempat lokasi untuk diperiksa di laborat,” terang Wiyanto, Selasa (07/02/2023).
Sebelumnya, dari data yang berhasil di kumpulkan oleh Puskesmas Wagir, Kepala UPT Puskesmas Wagir, Prima Puspito Rini mengatakan indikasi keracunan yang dialami oleh mahasiswa FT UB itu terjadi setelah makan masakan dari warga setempat.
“Jadwal makan sore jam 15.00 dengan menu nasi putih dan capcay, makanan dimasak oleh warga desa Jedong didistribusi kemudian dibagikan kepada semua mahasiswa,” terang Prima saat dikonfirmasi, Rabu (08/02/2023).
“Ditambahkan lagi makanan untuk makan malam tambahan jam 21.00 dengan menu nasi putih dan telor bali,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata Prima, dari cerita pihak mahasiswa kejadian tersebut berlalu begitu cepat. Mahasiswa merasakan ciri-ciri keracunan mual, muntah, pusing dan diare setelah 3 hingga 6 jam mengonsumsi makanan tersebut.
Terpisah, Kepala Desa Wagir, Tekat menyebut masakan yang diberikan ke mahasiswa itu diolah langsung oleh warga. Makanan tersebut yakni tumis sayur buncis atau yang biasa disebut dengan oseng-oseng buncis oleh warga setempat.
“Masaknya setelah dhuhur, masak oseng oseng ucit (tumis buncis),” tegasnya saat dikonfirmasi blok-a.com, Selasa (07/02/2023).(ptu/lio)
Discussion about this post