Kota Malang, blok-a.com – Program unggulan pasangan calon (paslon) Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (WALI) mendapat respons positif dari pegiat event di Kota Malang.
Salah satunya yakni program 1000 event yang menjadi salah satu dari 5 program unggulan yang digaungkan paslon WALI ini.
Sebagai informasi, paslon WALI membawa 5 program unggulannya untuk membawa Kota Malang lebih baik dan berkelas.
5 program tersebut antara lain 1000 beasiswa, 1000 seragam gratis bagi pelajar, penyelesaian masalah kota seperti banjir, parkir dan macet, bantuan Rp50 juta untuk setiap RT hingga gelaran 1000 event yang akan diselenggarakan di Kota Malang setiap tahun.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, Raden Djoni Sudjatmoko mengatakan, Kota Malang membutuhkan event-event atau gelaran atraksi atraksi untuk meningkatkan kunjungan wisata.
Dengan peningkatan kunjungan wisata tersebut, akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Malang.
“Malang sebagai kota jasa untuk bisa maju membutuhkan event. Paslon yang membuat program tersebut merupakan orang yang luar biasa cerdas dan memahami karakter dan potensi kota malang,” kata Djoni.
Hal tersebut disampaikan bukan tanpa dasar, Djoni menceritakan saat dirinya menggelar event Bela Diri di Kota Malang, event tersebut mampu mendatangkan ribuan peserta dan penonton dari luar Kota Malang.
“Pesertanya 3000 (orang) lebih, penontonnya 5000 lebih. GOR Ken Arok itu penuh. Dari 5000 itu hanya 1000 orang Malang, 4000 itu orang luar Malang Raya. Lalu pesertanya dari Malang hanya 500, sisanya dari luar,” terang Djoni.
Djoni menganalogikan, jika setiap orang dari luar Kota Malang selama di malang dalam giat event tersebut (6500 orang) melakukan pembelanjaan sekitar Rp 1 juta saja, maka dampak perputaran ekonomi yang ada di Kota Malang sekitar Rp6,5 miliar.
Dengan pemotongan pajak sekitar 10 persen, maka akan ada pemasukan tambahan PAD sekitar Rp650 juta per eventnya.
Berdasarkan hal tersebut, restoran dan hotel yang ada di Kota Malang akan mendapatkan dampak positif dari adanya gelaran sport tourism tersebut.
“Mereka menginap spend money itu minimal Rp 1 juta. Spend money itu berbau pajak. Makan kena pajak 10 persen, begitu juga Hotel juga kena pajak,” terang Djoni.
Dengan tambahan uang berputar dari luar Malang sekitar Rp 6,5 miliar setiap digelarnya event, hal tersebut menurut Djoni merupakan sesuatu yang luar biasa untuk perputaran ekonomi yang ada di Kota Malang.
Tidak hanya bermanfaat untuk perputaran ekonomi yang ada di Kota Malang, Djoni meyakini program 1000 event tersebut akan mampu menopang empat program unggulan lainnya dari paslon WALI ini. Sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Malang.
“Paslon yang punya program itu luar biasa cerdasnya. Untuk membuat terobosan dan hasilnya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga PAD. 1 event menghasilkan PAD Rp650 juta, maka 1000 event bisa mewujudkan PAD Rp650 Miliar,” ungkapnya.
“Hasilnya besar juga yang langsung diberikan kembali kepada masyarakat, saya yakin betul ketika warga kota malang, anak2 muda, penggiat seni budaya, insan penggerak olahraga, pelaku UMKM, pelaku bisnis EO juga seluruh warga kota malang pastinya senang sekali dengan trobosan program 1000 event ini,” tandas Djoni.(mg1/lio)