blok-a.com – Masyarakat Tengger Semeru peringati tradisi hari adat dan budaya Wulan Kapitu dengan menutup akses kendaraan bermotor di wilayah Gunung Bromo Tengger Semeru.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), menyebutkan penutupan akses tersebut dilakukan pada Jumat (23/12) mulai pukul 18.00 WIB hingga (24/12/2022) pukul 18.00 WIB untuk menghormati adat dan budaya masyarakat setempat. Namun, pembatasan tersebut terkecuali untuk kendaraan darurat atau emergency.
Kepala BB TNBTS, Hendro Widjarnoko mengatakan meskipun dilakukan pembatasan kendaraan bermotor di kawasan tersebut, aktivitas pariwisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tetap diperbolehkan. Namun, para wisatawan tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor.
“Masih diperbolehkan kunjungan wisata, hanya saja untuk kaldera Bromo atau Tengger, tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor,” tutur Hendro.
Sementara itu, untuk batas bermotor dari arah Pasuruhan sampai dengan Pakis Bincil, dari arah Malang dan Lumajang sampai dengan Jemplang, sedangkan yang dari arah Probolinggo sampai dengan Cemorolawang.
Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) yang dapat dikunjungi yakni Gunung Penanjakan, Bukit Kadaluh/Kingkong dan Bukit Cinta. Sedangkan ODTWA yang tidak dapat dikunjungi sementara ini yakni, Gunung Bromo, Lautan Pasir, Savana dan Mentigen.
Sebagai informasi tambahan, pada masa libur akhir tahun, BB TNBTS menyatakan masih menerapkan pembatasan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo. Kuota wisatawan masih ditetapkan 75 persen dari total daya tampung kawasan.
Pembatasan jumlah kunjungan wisatawan tersebut dikarenakan hingga saat ini masih berlaku ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1, yang merupakan salah satu upaya mengendalikan penyebaran virus Corona.
Dengan demikian, dengan adanya pembatasan tersebut maka jumlah kunjungan wisatawan di Gunung Bromo ditetapkan sebesar 2.202 orang perhari.
(ptu/bob)