Penetapan Lebaran 2023 Berpotensi Beda, Wapres: Harus Legowo

Wapres RI KH Ma'ruf Amin. (Twitter/@Kiyai_MarufAmin)
Wapres RI KH Ma'ruf Amin. (Twitter/@Kiyai_MarufAmin)

blok-a.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta masyarakat saling menjaga toleransi, meski penetapan Lebaran 2023 ini berpotensi berbeda.

“Yang ditempuh adalah adanya sikap bisa toleransi antara dua kelompok untuk masing-masing, ya Lebaran sesuai dengan keyakinannya, dengan hitungannya. Jadi, bahasa Jawanya legowo,” ujar Wapres di Gorontalo, Jumat (14/4/2023).

Seperti diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H bertepatan dengan 21 April 2023. Sementara pemerintah termasuk organisasi Nahdlatul Ulama masih menunggu hasil sidang Isbat yang biasanya dilaksanakan pada 29 Ramadan. Sehingga perbedaan waktu penetapan Idulfitri 1 Syawal 1444 H sangat berpotensi terjadi di Indonesia.

Wapres mengatakan, penyebab perbedaan itu terletak pada metode penetapan 1 Syawal. Pemerintah, kata Wapres, menggunakan metode imkanur rukyah yang menggabungkan hisab dan rukyah.

“Kalau hisabnya di bawah dua, itu tidak imkan. Ini kesepakatan, termasuk ASEAN segitu, walaupun dia sudah di atas ufuk, tapi di bawah dua derajat. Itu metode imkanur rukyah,” ucapnya.

Sementara itu untuk Muhammadiyah, ujar Wapres, menggunakan metode wujudul hilal.

“Asal wujud, asal ada saja. Walaupun setengah derajat, masuk. Nah, ini beda,” sebut Wapres.

Wapres pun mengatakan, perbedaan dalam penetapan 1 Syawal merupakan hal biasa di Indonesia.

Dia mengakui, sempat muncul konflik-konflik di tengah umat Islam pada awal mula perbedaan. Tetapi kemudian semua diupayakan untuk mengedepankan prinsip toleransi.

“Kita terus sosialisasi, edukasi. Sekarang rukun-rukun saja, sambil terus mencari metode untuk bisa mempertemukan dua metode ini, imkanur rukyah dan wujudul hilal,” katanya.(lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?