Kota Malang, blok-a.com – Pemkot Malang menjawab keluhan para sopir angkutan kota atau mikrolet yang menggelar aksi.
Sopir mikrolet atau angkutan kota ini menggelar aksi karena keterlambatan pencairan bantuan dari Pemkot Malang untuk subsidi BBM pada bulan Juli 2023 lalu.
Seharusnya bulan Juli 2023 lalu, satu sopir mikrolet menerima bantuan subsidi BBM Rp 300 ribu dari Pemkot Malang. Namun nyatanya hingga Agustus nihil bantuan itu diterima.
Wali Kota Malang, Sutiaji menjelaskan, keterlambatan pencairan bantuan bagi sopir mikrolet Kota Malang itu.
Dia menjelaskan, dana itu terlambat cair karena adanya temuan dari Inspektorat dan BPK.
“Selama dua bulan kemarin ada temuan dari Inspektorat dan BPK. Jadi ada masalah administrasi begitu,” jelasnya, Selasa (1/8/2023).
Sutiaji menambahkan, temuan itu adalah kenapa Pemkot Malang sebagai pemberi bantuan tidak memberlakukan aturan tertentu ke penerima bantuan.
Contohnya adalah penerima bantuan harus terdata dengan SIM, STNK, dan bukti Uji KIR.
“Jadi akan kami terapkan supaya pemberi bantuan ini juga aman dari segi hukum. Jadi administrasi pencairan akan kami benahi dulu supaya sesuai regulasi,” tuturnya.
Tanggal 4 Agustus 2023 mendatang, Sutiaji juga akan mengajak ketemuan para sopir angkutan kota atau mikrolet untuk membahas keterlambatan itu.
Dia juga memastikan, dana yang belum cair itu tidak hilang. Dana itu tetap ada di kas daerah.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dana itu masih tersimpan di kas daerah,” imbuhnya.
Terpisah, Kadishub Kota Malang, Raden Widjaja Saleh Putra menjelaskan, untuk masalah Bus Halokes yang masih aktif akan dilakukan kajian.
“Itu masih kami lakukan kajian untuk menemukan solusi terbaik,” tutupnya . (bob)