Kabupaten Malang, Blok-a.com – Nasib pedagang Stadion Kanjuruhan masih samar pasca meninggalkan kios. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang belum beri kejelasan solusi untuk relokasi para pedagang di kios Stadion Kanjuruhan.
Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matodang mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga opsi perencanaan relokasi.
Tiga opsi itu pun juga direncanakan sumber anggaran-nya.
“Sampai hari ini kami masih mengusulkan berkaitan dengan anggarannya, kita menunggu petunjuk Pak Bupati. Karena ini kan berkaitan dengan beban Pemkab Malang,” ucap Firmando saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Selasa (1/8/2023).
Dikatakan Firmando, tiga opsi tersebut diantaranya yakni, yang pertama ia akan mengusulkan anggaran relokasi melalui APBD Kabupaten Malang.
Yang kedua, menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan pihak ketiga untuk memberikan fasilitas tenda. Sedangkan untuk opsi ketiga, menggunakan dana swadaya pedagang.
“Kemungkinan opsi ketiga tidak kita ambil lah. Mungkin opsi yang kedua, tapi kalau pemerintah bisa menganggarkan ya kita akan bantu relokasi,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Firmando, Pemkab Malang telah merencanakan pembangunan food court di tahun 2025 mendatang. Rencana tersebut dilakukan setelah pembangunan Stadion Kanjuruhan berstandar FIFA terselesaikan.
“Secara global, Pak Bupati punya keinginan pedagang ini kedepannya mungkin di tahun 2025 akan dibangunkan food court. Jadi pedagang tidak jauh dan menganggu aktifitas stadion kanjuruhan setelah direnovasi sesuai dengan standar FIFA,” tambahnya.
Disinggung terkait banyaknya pedagang yang belum melakukan relokasi, Firmando mengatakan batas waktu steril Stadion Kanjuruhan yakni pada 10 Agustus mendatang.
Kendati demikian, ia berharap pedagang dapat melakukan steriliasi sebelum batas waktu tempo yang diberikan oleh Kementerian PUPR.
“Tetapi kita berharap pedagang bersiap sewaktu waktu bergeser. Harapan besar kami, mereka tidak menaruh barang-barang yang besar di ruko ini. Mungkin kembali ke rumahnya sementara. Siap bergeser sementara,” pungkasnya.
Sebelumnya, sesuai dengan rencana Pemkab Malang, renovasi Stadion Kanjuruhan akan segera dilakukan pada pertengahan Agustus mendatang.
Hal tersebut menyebabkan sejumlah pedagang yang berada di kios Stadion Kanjuruhan terpaksa direlokasi. Pemkab Malang pun telah menetapkan waktu relokasi dimulai pada 1 Agustus 2023.
Hal itu disepakati oleh paguyuban pedagang Stadion Kanjuruhan, dengan syarat pedagang harus diberikan tempat relokasi sebelum masa renovasi dilakukan.
Namun, hingga saat ini tempat relokasi yang dijanjikan belum juga tersedia. Awalnya, tempat relokasi yang dijanjikan di sebelah timur stadion belum juga dibangun fisiknya hingga saat ini.
Hal tersebut dikatakan oleh salah satu pedagang makanan di stadion, Sumiatun (52). Ia mengatakan, dengan adanya tempat relokasi belum siap, ia kebingungan akan memindah barangnya kemana.
“Belum tau mau pindah ke mana, bingung. Katanya mau disediakan lahan, lah kapan bikinnya ? Harusnya sebelum disuruh pindah, kan harusnya dikasih tempat. Sampai sekarang masih lahan kosong, di sawah itu tapi belum juga ada bangunan,” terang Sumiatun saat ditemui Blok-a.com, Selasa (1/8/2023).
Karena tempat relokasi belum juga disiapkan oleh Pemkab Malang, untuk sementara waktu, dengan terpaksa barang akan di pindah ke rumahnya.
“Tempatnya belum jelas, jadi ya terpaksa boyongan ke rumah. Ya gimana lagi,” katanya. (ptu)