Kabupaten Malang, Blok-a.com – Kepala Desa (Kades) Kasri, Kecamatan Bululawang angkat bicara usai video yang memperlihatkan warga setempat melakukan pembongkaran pembatas jembatan.
Pembongkaran pembatas jembatan di Bululawang itu dilakukan saat gelaran Parade Sound Horeg pada acara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78.
Kades Kasri, Mukhamad Khusaini membenarkan pembongkaran pembatas jembatan saat parade Sound Horeg di Bululawang tersebut. Namun, ia mengaku, sebelumnya tidak tahu menahu adanya pembongkaran jembatan yang dilakukan oleh warga.
Pembongkana jembatan yang menghubungkan antara Dusun Kasri dengan Dusun Renteng itu baru dilaporkan ke pihak desa usai proses pembongkan selesai.
“Kejadian sebenarnya tidak tau, ketika pihak desa semua di finish. Menurut masyarakat lewat tidak bisa, akhirnya dibongkar. Setelah dibongkar mereka baru memberi tau,” ujar Khusaini saat ditemui awakmedia, Rabu (6/9/2023).
Khusaini mengatakan, pembongkaran itu dilakukan karena pembatas jembatan dinilai menghalangi jalan Truk Fuso yang menjadi peserta parade Sound Horeg.
Sehingga dengan terpaksa peserta dan warga sekitar melakukan pembongkaran jembatan.
“Awal karnaval lembaga lembaga, sekolah sekolah yang ada di Desa dan perangkat desa. Setelah itu agak siang dilanjut parade, ada 9 Truk dan 5 Truk Fuso yang ikut,” jelasnya.
Dengan adanya pembongkaran yang disengaja, warga setempat mengaku siap mengembalikan jembatan seperti sediakala dengan menggunakan dana swadaya masyarakat.
“Warga sanggup mengembalikan semula, menggunakan sana swadaya. Sekarang sudah mulai dikerjakan oleh masyarakat,” terangnya.
Meskipun dalam proses pembangunan, ia mengatakan jembatan yang awalnya dibangun menggunakan dana desa di tahun 2017 itu, tetap bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
“Sekarang walaupun dalam perbaikan masih bisa dilalui hanya pembatas samping aja yang dibongkar. Selama ini baknya juga agak ke dalam, menurut masyarakat sulit untuk lewat. Jadi nanti rencananya lebih dilebarkan,” katanya.
Bahkan diselenggaranya acara tersebut, Khusaini mengatakan telah mengantongi sejumlah izin dari Polsek Bululawang sehingga acara tersebut dapat berjalan.
“Kami juga ada konfirmasi izin ke Polsek Bululawang, sudaj lama gak mengadakan. Jadi antusiasme masyarakat tinggi. Ada juga yang kami sewa dari luar daerah, Blitar dan Kediri,” pungkasnya.
Dari pantauan Blok-a.com di lapangan, sejumlah warga telah melakukan pengerjaan perbaikan jembatan yang sempat dibongkar pada Sabtu (2/9) lalu.
Salah satu warga yang melakukan perbaikan jembatan, Suliono (49) mengatakan, pembangunan dilakukan secara swadaya.
“Gotong royong, buat swadaya karena Truk Fuso gak bisa lewat. Kesepakatannya masyarakat siap swadaya dan sekalian dilebarkan satu meter,” ujar Suliono saat ditemui di lokasi, Rabu (6/9/2023).
Suliono mengatakan, perbaikan jembatan diberi waktu dalam satu hari pengerjaan. Sehingga dengan cara gotong royong, ia berharap perbaikan segera rampung hari ini.
“Hasil swadaya kurang lebih Rp2 juta, ini tadi juga ada tambahan lagi dari desa membantu juga,” jelasnya.
Sebelumnya, beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga melakukan perusakan jembatan lantaran diduga menghalangi jalannya parade sound system.
Peristiwa tersebut viral usai diunggah oleh akun X @Pai_C1 pada Selasa (5/9/2023). (ptu/bob)