Kota Malang, blok-a.com – Pedestrian di Jalan Ijen Kota Malang yang terkenal elit terpantau rusak dan tidak terawat, Senin (5/12/2022).
blok-a.com melakukan penelusuran ke sepanjang Jalan Ijen tersebut.
Ternyata, sepanjang pandangan, terdapat lubang atau kerusakan di beberapa titik di trotoar di Jalan Ijen.
blok-a kemudian menemui seorang satpam di salah satu rumah yang berada di Jalan Ijen.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari satpam bernama Erik Irianto, perbaikan trotoar tersebut dilakukan secara mandiri oleh para pemilik rumah di sekitaran Jalan Ijen.
“Oh kalau perawatan trotoar ini kami rawat sendiri,” ujar Erik saat diwawancarai wartawan blok-a.com, Senin (5/12/2022).
Kerusakan yang terlihat adalah beberapa keramik yang pecah dengan luas paling besar sekitar satu meter persegi.
Lalu terdapat beberapa keramik yang terlepas sehingga mengurangi estetika trotoar di Jalan Ijen yang biasa digunakan untuk jogging serta berfoto.
Hal ini juga tidak jarang mengganggu pengguna pedestrian. Terkadang beberapa pejalan kaki tersandung dan harus menghindari pecahan keramik tersebut.
“Iya kadang menghindari jalan yang rusak ini pas jogging,” kata pengguna pedestrian yang enggan disebut namanya.
Jalan ijen menjadi ikon bersejarah di Kota Malang. Terdapat bangunan-bangunan kuno peninggalan masa Hindia Belanda di sepanjang jalan itu seperti perumahan berbentuk vila dan gereja. Sebagian bangunan masih ada yang mempertahankan bentuk aslinya, namun sisanya sudah ada yang berganti menjadi bangunan baru.
Kawasan Jalan Ijen dibangun oleh seorang arsitek Belanda yang cukup ternama, Ir Herman Thomas Karsten. Pembangunan wilayah ini dilakukan oleh Karsten pada tahun 1935 dengan perencanaan tata kota yang sesuai sampai tahun 1960.
Terdapat delapan tahap perencanaan pembangunan di Kota Malang pada masa itu. Sementara Jalan Ijen merupakan tahapan pembangunan yang ke-5. Ketika itu, pembangunan dimulai dari perempatan Bareng atau perempatan Jalan Kawi hingga ke Gereja Katedral. (mg1/bob)
Discussion about this post