Banyuwangi blok-a.com – Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) yang digelar di Stadion Diponegoro, Banyuwangi membawa berkah tersendiri bagi pedagang lato-lato yang saat ini lagi tren.
Permainan anak-anak jaman dahulu itu, kini lagi digandrungi oleh anak-anak maupun orang dewasa,
Pedagang lato-lato di jalan Raya Sayu Wiwit, Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Banyuwangi, Muhajir (64) mengatakan dirinya berjualan mainan lato-lato ini sejak bulan Desember 2022.
“Saya berjualan permainan lato-lato ini pada akhir bulan Desember 2022 lalu,” kata Muhajir.
Meski belum genap satu bulan, Muhajir mengaku omzet penjualannya lumayan tinggi. Menurutnya, salam satu hari dirinya mampu menjual puluhan lato-lato. Omzetnya sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu per harinya.
“Saya jualan permainan lato-lato ini ketika menjelang Nataru kemarin. Pas ramai-ramainya, apalagi saat malam tahun baru,” kata Muhajir, Selasa (10/1/2023).
Harga permainan lato-lato ini, satu setnya Rp 10 ribu. Dirinya mampu meraup keuntungan cukup lumayan saat perayaan tahun baru 2023 lalu.
“Saat menjelang tahun baru, lato-lato dagangan saya ini mampu terjual 60 lato-lato. Sekarang, sudah mulai turun, per harinya laku sekitar 30 lato-lato. Sedikit menurun mas. Biasa hari-hari pasar,” ucapnya.
Namun, dengan adanya peringatan satu abad NU ini, dan kedatangan Presiden Joko Widodo, Senin (9/1/2023) kemarin, omzet penjualan lato-lato mulai ada kenaikan
“Alhamdulillah mas, kedatangan Pak Presiden Jokowi membawa berkah, omset dagangan saya ada kenaikan, lumayan,” ujarnya sembari tersenyum.
Meski saat ini penjualan lato-lato mulai menurun, Muhajir tetap semangat. Ia menyusun lato-lato dilapaknya. Setiap harinya Muhajir menyediakan 100 lato-lato untuk diperdagangkan.
“Kalau hari biasa seperti ini, sekitar 30 lato-lato yang terjual, ya Alhamdulillah, saya tetap bersyukur,” paparnya.
Pria lanjut usia ini kembali mengenang masa kecilnya. Ia bercerita bahwa permainan lato-lato ini pernah ia mainkan saat masih kecil.
“Lato-lato ini mainan saya sewaktu kecil. Dulu namanya bukan lato-lato, apa ya? Maaf lupa saya namanya,” kata pria kelahiran tahun 1959 ini. (Ras)
Discussion about this post