Blok-a.com – Konser Ngalamfest yang batal digelar pada 15-16 Maret 2023 lalu diduga disebabkan oleh pihak event organizer (EO) yang membawa kabur uang konser.
Seperti diketahui, Ngalamfest merupakan salah satu konser di Kota Malang yang seharusnya digelar selama dua hari, yakni 15-16 Maret 2023 di Dome UMM Malang.
Konser ini sebelumnya sangat dinantikan oleh masyarakat, pasalnya akan ada sejumlah bintang tamu ternama, mulai dari penyanyi dangdut hingga pop.
Namun sayang, beberapa hari sebelum pelaksanaan, pihak panitia Ngalamfest mengumumkan pembatalan koner tersebut karena beberapa kendala yang tak dijelaskan.
“Dengan berat hati dan mohon maaf sebesar-besar nya dari kami, segenap Panitia Ngalam Festival menyatakan bahwa event konser musik Ngalam Festival yang harusnya diadakan tanggal 15-16 Maret 2023 di UMM Dome dengan terpaksa dibatalkan. Dengan alasan adanya kendala yang tidak dapat kami jelaskan saat ini,” tulin akun resmi @ngalamfest.
Hal ini tentunya membuat para pembeli tiket kecewa. Banyak yang menuntut pengembalian dana, namun hingga kini masih tidak mendapatkan respons apa pun dari pihak promotor.
Tak lama setelah kabar pembatalan konser tersebut, baru-baru ini muncul kabar yang mengatakan bahwa batalnya konser itu diduga disebabkan karena pihak EO yang membawa kabur uang konser.
Kabar penyebab gagalnya konser itu diketahui melalui sebuah unggahan di akun Twitter @konserjatim pada Jumat (24/3/2023).
“Ngalamfest dibatalkan mendadak, sang EO bawa kabur lari uang ratusan juta,” tulis akun @konserjatim dikutip Blok-a.com, Sabtu (25/3/2023).
Menurut keterangan unggahan, pelaku yang membawa kabur uang konser itu diketahui berinisial ZZD. Akun tersebut menyebut ZZD merupakan seorang mahasiswa di salah satu universitas di Kota Malang.
“Beberapa waktu lalu kabar kembali hadir di daerah malang, selepas acara FESKALA yang merugi ratusan juta. Kini masalah baru muncul kembali yaitu NGALAMFEST yg uang nya di bawa lari semua oleh sang EO,” lanjut keterangan itu.
ZZD diduga telah membawa kabur uang konser yang bernilai ratusan juta. Para korban sempat mencari keberadaan ZZD dirumahnya, namun ia diketahui tak pernah pulang selama 6 bulan.
Karena merasa dirugikan, para korban pun kemudian melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan saat ini sedang dalam proses penanganan.
“Para korban yg dirugikan kini sepakat mengangkat masalah ini ke ranah hukum. Karena sempat dicari dirumah, yg bersangkutan tidak pernah pulang selama 6 bulan,” katanya.
“Hari ini resmi kami konsultasikan dengan pihak kepolisian polresta malang untuk melaporkan pelaku. Sedang proses pelaporan tindak pidana dan konsultasi dengan pihak polresta malang,” pungkasnya.
(hen)