Kota Malang, Blok-A.com – Museum yang berdiri pada tahun 2004 ini, sudah mengoleksi kurang lebih 12.000 spesimen hewani yang sudah di awetkan, Kamis, (30/06/2022). Lantas, bagaimana cara merawatnya?
Irwantor Balsultor Fakdawer (27), selaku pemandu museum memiliki aktivitas dalam merawat koleksi awetan hewani yang ada disini.
“Disini ada koleksi basah dan kering, kalau untuk koleksi basah, perawatannya ya pergantian alkohol 70%. Sedangkan, untuk kolekai kering, seminggu sekali kita cek, kalo memang kotor, kita membersihkan debu dan penamaan awetan hewani “, buka Irwan.
Untuk proses perawatan, kami mendapatkan biaya perawatan dari Yayasan Mardiwiyata juga dana pengunjung dalam merawat koleksi yang ada disini.
“Perbulan kita dapat jatah perawatan dari Yayasan Mardiwiyata, sebagai bentuk pelestarian koleksi yang ada disini”,ujar Irwan.
Irwan menjelaskan tidak ada perawatan yang ekstra dalam merawat koleksi disini, tapi ada beberapa perawatan teknis yang harus diperhatikan.
“Perawatan khusus mungkin jatuhnya ke suhu sama kelembapan ruangan. Jika suhu ruangan tidak teratur, itu pasti berjamur”, ucap Irwan.
“Jika sudah berjamur, kita jemur dulu diluar, dibersihkan dan dimasukan kembali”, tambahnya.
Semua koleksi yang ada disini murni tidak ada yang replika. Dari hidup hingga di formalin.
“Koleksi disini murni semua, dari hidup hingga diformalin. Cuma dua hewan saja, singa dan harimau matanya diganti dengan kelereng, karena termakan usia” ujar Irwan.
Irwan sudah bekerja kurang lebih 2 tahun, dan sangat berpengalaman dalam merawat koleksi disini. Suka dan duka pasti sudah dirasakannya.
“Sukanya karena bertemu orang banyak yaa, ada anak anak kecil yang main kesini untuk belajar, karena anak kecil kan pertanyaannya konyol, jadi itu lucu menurut saya,” tutur Irwan.
“Dukanya kemungkinan dari SDM ya. Karena disini kan saya sebagai pemandu merangkap juga sebagai admin sosial medianya, itu aja sih, selebihnya senang saya berada disini” tambahnya.
Ia berharap Museum ini bisa membangun gedung baru untuk menampung banyak koleksi lagi.
“Harapan saya adalah membangun museum baru disebelah mas, untuk koleksi lainnya, kan masih ada tanah kosong. Saya juga berharap nanti ada wisata lainnya seperti kolam renang dan lain lain, anak kecil kan suka dengan rekreasi, jadi tidak hanya belajar tentang awetan hewani saja, tapi juga ada taman bermainnya, tutup Irwan”. (mg1/bob)