Miris, Orang Utan Terlantar di Tengah Lahan Pertambangan Hingga Kurus Kering

orang utan terlantar
Tangkapan layar video orang utan terlantar di lahan pertambangan (foto: Instagram/@memomedsos)

Blok-a.com – Baru-baru ini warganet dibuat haru dengan sebuah video yang memperlihatkan seekor orang utan tengah terlantar di lahan pertambangan.

Orang utan yang telantar itu direkam oleh salah satu warga dan kemudian diunggah oleh akun Instagram @memomedsos pada Jumat (3/3/2023).

“Mau makan apa binatang ini, mana hutan jauh dari pertambangan. Sudah habis bulunya gara-gara kelaparan, mana ada anak kecilnya lagi. Kasihan bener ya,” ujar perekam video dikutip Blok-a.com, Sabtu (4/3/2023).

Dalam video yang berdurasi sekitar 27 detik itu, terlihat seekor orang utan tengah berjalan lemas ditengah lahan pertambangan.

Tubuh orang utan itu terlihat sangat kurus bak tulang dibungkus kulit. Bahkan bulunya yang lebat pun tampak sudah banyak yang rontok dan hampir habis.

Sambil menggendong anaknya, orang utan itu terus berjalan di tengah cuaca yang terik bercampur dengan debu. Diduga satwa itu kesulitan mencari makan lantaran hutan tempat tinggalnya telah hilang.

Tak lama setelah diunggah, video memilukan orang utan terlantar ini kemudian viral dan mendapat banyak tanggapan dari warganet.

Banyak dari mereka yang turut haru dan kasian melihat penderitaan hewan tersebut.

“Alangkah baiknya. Ditangkap aja lalu dipindahkan ke tempat2 perlindungan satwa atau ke tempat yg masih banyak hutan seperti Kalimantan atau Sumatera dll…. Dan herannya kalau ada penambangan harusnya ada penanaman pohon kembali. Kenapa tidak dilakukan?apa gak ada lahan untuk buat begitu ?,” tulis akun @gusionflas.

“Pindahin ke Hutan wilayah lain aja agar dapat tempat baru dan dapat temen2 baru juga, keluarga baru juga,” lanjut @husnulkhaleil.

“Ya Allah 😭 gk tega. Semoga lekas mendapatkan makanan ya ibu n anak orang utannya. Dan semoga lekas mendapatkan tempat yg aman❤️,” lanjut @lailatulfauziah_.

(hen)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?