Mencari Lailatul Qodar di Atas KRI Surabaya 592

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di atas dek KRI Surabaya-591, Selasa (11/4/2023) malam.(Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di atas dek KRI Surabaya-591, Selasa (11/4/2023) malam.(Pemprov Jatim)

Surabaya, blok-a.com – Malam ke-21 Ramadan merupakan 10 hari terakhir diturunkannya malam seribu bulan atau lailatul qodar. Untuk mengejar lailatul qodar, pejabat TNI AL dan Pemprov menggelar qiyamul lail di atas KRI 591 Surabaya, Selasa (11/4/2023) malam.

Terlihat, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bersama Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah, serta Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

Acara ini dikemas lautan doa dan syiar Samudera mengejar lailatul qodar. Diisi khatmil Alquran, bantuan ke nelayan di lingkungan Koarmada II, salat sunah tahajud, tasbih, hajat dan sujud syukur. Dua kegiatan itu diringkas menjadi bakti sosial dan doa bersama.

Ide program ini berasal dari Panglima Komando Armada II dengan format doa bersama dan qiyamul lail.

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah, mengatakan ada nilai tambah dalam qiyamul lail di atas KRI Surabaya 591 yang sedang berlayar di kawasan selat Madura ini.

Salah satunya, teladan dari cukup banyak para ulama ketika di akhir Ramadan kerap mengajak santrinya berdzikir dan doa daerah pinggir laut.

Hal itu sebagai wujud penguatan cinta terhadap tanah air Indonesia yang delapan puluh persennya wilayah maritim. Termasuk bagaiman kekuayan doa di air seperti buku the power of water.

Gubernur Jatim yang juga Ketua PBNU ini mengatakan qiyamul lail kali ini juga merupakan upaya untuk mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah. Dia berharap kemuliaan lailatul qodar tidak turun untuk personal melainkan membawa kemuliaan bagi Jawa Timur dan Indonesia.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di atas dek KRI Surabaya-591, Selasa (11/4/2023) malam.(Pemprov Jatim)

“Terima kasih ,Pak Panglima. Bahasa syiar samudra ini bahasa Pangkoarmada II. Kami dari keluarga besar Pemprov Jawa Timur , kawan-kawan menikmati sekali. Saya lihat untuk bisa mendapat spot-spot foto yang tidak mudah didapatkan sesuatu yang sangat langka,” ungkapnya.

Usai acar dilakukan pembagian sembako, baju koko, sarung dan uang tunai senilai Rp200.000 kepada 100 nelayan secara perwakilan 20 orang. Mereka adalah nelayan binaan Diskanla Provinsi Jatim.

Salah satu nelayan penerima bantuan Maulana Satar (37) mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Gubernur dan Pangkoarmada II.

“Senang sekali karena sebelumnya tidak ada bantuan seperti ini. Terima kasih Bu Khofifah nanti baju kokonya saya pakai lalu sarungnya akan saya beri ke anak untuk shalat,” tuturnya.

Ke depan, Maulana yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan di kawasan Kenjeran berharap ada bantuan yang lebih spesifik diberikan kepada nelayan, yakni alat tangkap.

“Saya berharap bisa dibantu alat tangkap dan mesin untuk melaut,” sergahnya.(kim/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?