Makan Cokelat Bisa Tingkatkan Gairah Seks, Hoax atau Fakta?

Cokelat
Cokelat - Foto: KinderCare

BLOK-A – Baru-baru ini terdapat perdebatan yang menyebutkan bahwa cokelat dipercaya mampu meningkatkan gairah seksual atau afrodisiak seseorang. Benarkah?

Melansir dari The New York Times, Senin (7/9), fakta ini ada sejak zaman Suku Aztec yang mengaitkan biji kakao dengan hasrat seksual.

Kaisar Montezum, Kaisar terkenal di kekaisaran Aztec juga memercayai konsumsi kacang dalam jumlah berlebih dapat memicu gairah. Berikut fakta cokelat yang dipercaya sebagai afrodisiak:

1. Kandungan dalam Cokelat

Pada era modern saat ini, para ilmuwan menganggap kualitas cokelat sebagai afrodisiak dipengaruhi dari dua zat. Pertama triptofan yaitu bahan penyusun serotonin, zat kimia otak yang terlibat dalam gairah seksual.

Kemudian lainnya adalah phenylethylamine, stimulan yang berhubungan dengan amfetamin. Zat ini akan dilepaskan otak saat orang jatuh cinta.

Namun sebagian besar peneliti percaya bahwa jumlah zat ini dalam coklat terlalu kecil untuk meningkatkan efek libido.

Hasil studi yang mencari hubungan langsung antara konsumsi cokelat dan gairah seksual yang meningkat mengatakan tak menemukan satupun korelasi.

2. Tak Dianggap Efektif

Studi yang diterbitkan pada beberapa tahun belakangan di jurnal Sexual Medicine, mengamati secara khusus wanita yang dianggap lebih sensitif terhadap efek cokelat.

Para peneliti dari Italia kemudian mengambil dan menganalisa sampel acak sebanyak 163 wanita dewasa dengan usia rata-rata 35 tahun.

Penelitian ini mengatakan jika tidak menemukan perbedaan signifikan antara tingkat gairah atau tekanan seksual yang dialami sampel ini.

Para wanita itu dihimbau secara teratur mengonsumsi satu porsi cokelat sehari.

Mereka yang mengonsumsi tiga porsi cokelat juga tak mengalami efek dalam hal gairah sesksual apapun.

Studi ini menyimpulkan jika cokelat memiliki kualitas afrodisiak, itu mungkin masalah psikologis, bukan fisiologis.

3. Hanya Meningkatkan Energi

The New York Times, melansir Brandeis University, juga menyatakan hal yang senada. Tak ada bukti jika cokelat masuk dalam afrodisiak.

Cokelat juga mengandung kafein dan gula, tetapi keduanya tidak cukup untuk meningkatkan gairah seksual seseorang secara signifikan.

Namun dalam hal ini, cokelat lebih mampu menambah banyak energi.

Jadi isu tentang cokelat yang disebut afrodisiak, hanyalah mitos. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makanan itu mengandung senyawa yang meningkatkan libido.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?