Kota Malang, blok-a.com – Pilkada Kota Malang 2024 menyisakan kabar duka. Salah satu Linmas, Suyono (54) meninggal dunia usai mengamankan TPS 04 Kelurahan Mulyorejo Kota Malang.
Suyono (54) meninggal dunia pada Kamis (28/11/2024) atau sehari setelah pencoblosan sekitar pukul 17.00.
Suyono meninggal saat dilakukan perawatan di RSUD Kota Malang.
Sebelum dinyatakan meninggal, istri Suyono, Dwi Andri Ningtyas (46) menjelaskan, suaminya mengeluh sakit sebelum hari pencoblosan, Rabu (27/11/2024). Tapi walaupun sakit, Suyono tetap nekat untuk bertugas menjaga TPS.
“Hari Rabu itu suami saya lemas, tapi tetap saja maksa untuk berangkat kerja” jelasnya, Jumat (29/11/2024) ke awak media di rumah duka.
Karena dalam kondisi sakit, Suyono tampak lemas saat menjaga TPS 04. Sejumlah petugas TPS 04 yang melihat Suyono lemas langsung membawa Suyono untuk pulang.
Setelah itu, Suyono langsung dirujuk ke rumah sakit. Linmas tersebut ternyata memiliki riwayat diabetes.
“Akhirnya suami saya dirujuk ke rumah sakit. Suami saya memang memiliki riwayat diabetes,” jelasnya.
Setelah dirawat sehari, nyawa Linmas itu pun tak tertolong. Kini suami Dwi tersebut tinggal kenangan saja.
Dwi menceritakan, suaminya itu pekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Apapun dilakukan Suyono hingga memiliki sejumlah pekerjaan sekaligus, yakni satpam di perumahan, driver ojek online. “Dan aktif di kegiatan RJT,” imbuhnya.
Kerja kerasnya itu bukan tanpa alasan. Sebab, Suyono memiliki 4 anak.
“Dua masih sekolah, satunya SMP dan satunya SD. Suami saya ini pekerja keras, selalu memenuhi kebutuhan anak,” kata dia.
Kabar duka ini pun sampai pada Pemkot Malang. Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan hadir langsung ke rumah duka di Jalan Tebo Selatan, RT 01 RW 02, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun Kota Malang.
“Saya dapat laporan memang punya riwayat gula darah. Saya hadir untuk melayat dan bertemu keluarga,” kata Iwan ke awak media.
Iwan menjelaskan, setelah ini pihak keluarga bakal menerima uang asuransi BPJS Ketenagakerjaan. Uang tersebut sejumlah Rp 42 juta.
“Saya juga menyampaikan bahwa asuransi tenaga kerja dengan bantuan semua bisa keluar hari ini sebesar Rp 42 juga,” jelasnya.
Tak hanya mendapat asuransi, Iwan juga mengusulkan agar rumah dari keluarga Suyono ini untuk masuk dalam program beda rumah.
“Perlu ada data-data pendukung dan kami atensi kan membantu keluarga bapak Suyono yang kami anggap telah mendapat musibah,” imbuhnya.
Sementara untuk dua anak Suyono yang masih sekolah juga diusulkan untuk mendapat bantuan.
“Kami diskusikan dulu dengan lurah dan camat,” imbuhnya.
BPJS Ketenagakerjaan ini sendiri diberikan ke seluruh petugas TPS di Kota Malang, yakni mulai dari PPS dan KPPS, serta Linmas.
“Bpjs Ini juga tidak hanya untuk Linmas, tapi juga PPS dan KPPS. Pak camat dan lurah saya minta pantau terus semua petugas selama satu bulan,” tutupnya. (mg1/bob)