Gresik, blok-a.com- Ratusan pedagang di Manyar, Gresik, harus pasrah memikirkan nasib yang tak menentu pasca stand mereka dibongkar untuk pelebaran jalan nasional.
Stand relokasi yang dibangun untuk para pedagang sampai sekarang tak kunjung selesai meski sudah 8 bulan berlalu.
Para pedagang pun belum belum mendapat kepastian kapan bisa berjualan kembali.
Alhasil, sejumlah pedagang memilih mencari pekerjaan lain untuk menyambung hidupnya.
“Sementara ini ya nyetori roti ke warung-warung. Terus gimana lagi mau jualan tempatnya juga belum selesai dibangun,” tutur Asdi, penjual soto asal Lamongan ini, kepada blok-a.com Rabu (13/6/2023).
Terkait persoalan ini, Camat Manyar Zainul Arifin menjelaskan, dalam waktu dekat pembangunan stand relokasi akan selesai.
Paling lama kata Zainul, antara 1 – 2 bulan akan rampung. Saat ini tinggal pengerjaan taman, paving untuk parkir dan listrik.
“Mungkin paling lama 1,5 bulan sudah selesai dan sudah bisa ditempati,” katanya.
Menurut Zainul, keterlambatan pembangunan stand relokasi itu karena terbentur anggaran. Sebab, dana pembangunan untuk stand relokasi itu hanya mengandalkan bantuan dari perusahaan di kawasan Manyar tanpa ada dana pendamping sama sekali dari APBD.
Repotnya lagi, tidak semua perusahaan turut berpartisipasi.
“Mudah-mudahan tidak lama lagi sudah selesai. Pengerjaan sampai saat ini masih terus dilakukan,” kata mantan Sekcam Kebomas ini.
Diketahui, sebelumnya pada Jumat (28/10/2022) ratusan stand pedagang di Manyar itu terpaksa dibongkar.
Pembongkaran dilakukan guna pelebaran jalan nasional yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBJN) Jawa – Bali.
Pembongkaran berlangsung aman tanpa ada perlawanan dari para pemilik stand. Meski beredar rumor pembongkaran bakal berlangsung alot karena akan ada perlawanan dari pedagang.(imr/lio)