Sumenep, blok-a.com – Insiden ambruknya jembatan utama Desa Meddelan, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura beberapa bulan lalu tak kunjung dibangun. Akibatnya setidaknya warga 3 Desa; Sendir, Meddelan dan Cangkreng jadi terisolasi.
Namun berkat kegigihan warga tiga desa tersebut untuk menyuarakan keluhannya akhirnya didengar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Secara bergantian warga tiga desa menyuarakan pentingnya jembatan utama dibangun melalui corong media massa (wartawan).

Nyaris digempur dengan pemberitaan, Pemkab Sumenep akhirnya menganggarkan pembangunan jembatan sementara melalui APBD Perubahan (APBD-P) TA 2022 sekitar Rp 200 jutaan. Rencananya akan dibangun jembatan bailey dengan konstruksi jembatan besi di Desa Meddelan, Lenteng, Sumenep, Jawa Timur.
Pasca ploting anggaran disahkan di sidang paripurna DPRD Sumenep, Pemkab Sumenep melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Dinas PUTR) akhirnya turun ke lokasi. Mereka meninjau, mengecek dan lakukan pengukuran di area lokasi jembatan ambruk itu pada Jumat (4/11/2022).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PUTR Sumenep Eri Susanto mengakui jika memang secepatnya akan dibangun jembatan sementara (bailey). Sebab anggaran APBD Perubahan (APBD-P) Sumenep sudah diploting dan disahkan. Jembatan bailey itu akan dibangun disebelahnya jembatan utama yang ambruk.
“Ini jembatan sementara untuk mengatasi kebuntuan arus trasportasi lantaran terganjal jembatan utama ambruk yang jadi poros tiga Desa Sendir, Meddelan, dan Cangkreng. Meskipun pilotnya jembatan sementara namun konstruksi jembatan bailey terbuat dari struktur besi yang kuat tahan beban hingga 5 tahun.
“Masyarakat tidak perlu lagi khawatir harus mutar dan makan waktu lama menuju keluar desa. Sehingga, ketiga desa tersebut tidak terisolasi lagi. Harapannya perekonomian masyarakat kembali berjalan lancar,” ujar Eri.
Lantaran anggaran kecil tidak dikontrakkkan. “Makanya tidak dikontrakkan tapi swakelola. Yang mahal itu sewa cranennya untuk mengangkat kerangka jembatan. Kerangka Jembatan baley ada di workshop PU Bina Marga Kalimook diangkat kesana untuk dipasang,” pungkasnya.
Memang diakuinya jika insiden ambruknya jembatan itu tidak masuk di anggaran emergency atau bencana lantaran memang tidak ada anggaran taktisnya. Makanya dianggarkan di APBD-P. Namun yang pasti untuk tahun 2023, jembatan utama tidak akan dibangun, masih tetap mengandalkan jembatan baley. (Aldo/Gim)
Discussion about this post