Kisah Nenek Beli Sepeda Motor dengan Uang Koin di Pakis Malang

Caption : Profil Sunainah warga Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang membeli honda vario dengan uang koin sebesar Rp 10 juta saat ditemui Blok-a.com di kediamannya (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Caption : Profil Sunainah warga Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang membeli honda vario dengan uang koin sebesar Rp 10 juta saat ditemui Blok-a.com di kediamannya (Blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Seorang nenek Suainah (66) dan suaminya Abdul Manan (70) asal Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, membeli motor menggunakan uang koin senilai Rp 10 juta.

Uang yang telah dikumpulkan sejak dua tahun yang lalu, akhirnya terkumpul dengan nominal yang tak terduga. Uang koin nenek asal Pakis tersebut pada akhirnya bisa digunakan untuk memberikan uang muka satu unit sepeda motor Honda Vario.

Kegemarannya mengumpulkan uang koin dari pedagang-pedagang disekitar rumahnya itu sudah dilakukan sejak lama.

Bahkan, menurut keterangan sang istri, Manan sapaan akrabnya, kerap memberikan uang lebih sebagai upah kepada pedagang yang bersedia menukarkan uang koinnya.

“Memang bapaknya ini senang nabung uang koin, uangnya didapat dari tetangga yang berjualan sayur, tempe. Mereka jadi sering tuker kalau punya recehan, soalnya sering dapet upah lebihan juga,” terang Sunainah saat ditemui Blok-a.com di kediamannya, Rabu (10/05/2023).

Sebelum dibayarkan ke dealer, Sunainah dibantu dengan anak dan menantunya untuk menghitung dua toples uang koin tersebut di rumah. Dari hitungannya, selanjutnya uang tersebut dibawanya ke dealer yang berada di Kecamatan Pakis.

“Sempat dihitung sama anak anak, hitungnya pertama Rp 500 ribu. Tapi seterusnya gak dihitung, jadi anak saya tak suruh nimbang pakai timbangan,” bebernya.

Rencananya, motor yang akan dicicil selama satu tahun itu nantinya akan digunakan untuk keperluan kesehariannya. Sebab, rencananya motor lamanya akan digunakan khusus untuk mengangkut beras di penggilingan beras miliknya.

“Motor yang lama sudah jelek, tadinya nabung untuk biaya cucu menikah tapi alhamdulillah kok usaha lancar jadi saya putusan beli motor baru. Biar yang lama dipakai khusus buat ngangkut beras,” jelasnya.

Terpisah, kasir dealer Kartikasari Wendit, Ikrom Laili menuturkan, awal mula ia kaget dengan kedatangan pasangan suami istri yang membayarkan uang muka dengan uang koin dengan jumlah banyak.

“Awalnya saya kaget. Dulu kan sempat ada kejadian yang sama, terus viral. Sempat saya bayangkan kalau saya yang dapat pembeli yang bayar pakai uang koin gimana ya, eh ternyata kemarin kejadian,” tutur Laili saat ditemui Blok-a.com di tempat kerjanya, Rabu (10/05/2023).

Dikatakan Laili, meskipun pembeli sudah menghitung jumlah uang koin tersebut, namun dirinya perlu menghitung ulang untuk memastikan jumlah yang diterima. Bahkan untuk menuntaskan perhitungan, ia memerlukan waktu selama kurang lebih tiga jam.

“Uangnya banyak sekranjang besar, sama pembeli sudah dikantongin Rp 500 ribuan. Tapi kita harus cek lagi jumlahnya, kurang lebih butuh waktu tiga jam lebih. Itu pun dibantuin temen teman lain,” katanya.

Kejadian unik ini, lanjut Laili, baru pertama kali ia temui selama bekerja di dealer. Namun, kejadian serupa memang sempat ia temui, namun hanya melalui media sosial.

“Kejadian seperti ini baru kali ini pembeli bayar pakai uang koin, tapi dulu sempat tau di sosmed karena sempat viral gitu,” pungkasnya.

(ptu)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?