Kota Malang, blok-a.com – Sejumlah kerusakan jalan di Kota Malang telah menjadi perhatian Wali Kota Malang, Sutiaji. Orang nomor satu di pemerintahan Kota Malang itu berencana mencatat detail status jalan yang rusak. Pasalnya, status jalan yang rusak tersebut berbeda-beda. Ada yang berstatus milik provinsi maupun pemerintah pusat.
Sutiaji mengaku telah banyak menerima dan mendengar keluhan tentang jalan rusak di Kota Malang tersebut. Pencatatan itu akan menjadi data pegangan agar proses perbaikan bisa dilakukan segera.
“Kami mendapatkan banyak keluhan soal jalan berlubang. Kalau di jalan kota, bisa langsung ditangani sedangkan yang dikeluhkan banyak berstatus jalan nasional. Itu yang susah,” ujarnya.
Pemkot Malang akan mengupayakan mendapat izin bisa memperbaiki jalan berlubah di jalan yang berstatus nasional maupun provinsi. Sutiaji meminta dinas terkait menginventarisir jalan-jalan di luar jalan milik Kota Malang yang berlubang agar bisa dijadikan bahan kajian.
“Kami coba komunikasikan atau minta izin apa bisa daerah memperbaiki, nambal jalan sementara di jalan yang bukan kewenangan kami. Kasihan kalau tidak segera diperbaiki, bisa membahayakan,” kata Sutiaji.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRP-KP) Kota Malang Dahat Sih Bagyono menjelaskan akan segera menindaklanjuti instruksi pimpinannya. Katanya, upaya untuk menginventarisi jalan rusak akan dilakukan sebagai sumber referensi.
“Kalau urgen, kami akan inventarisir secepatnya,” ujar Dahat.
Di sisi lain, sebanyak 1.178 usulan di bidang infrastruktur pembangunan sudah masuk ke Dinas PUPRP-KP, Kota Malang.
Dalam Rapat Koordinasi Teknik (Rakortek) Verifikasi Usulan Rencana Pembangunan Tahun Anggaran 2024, usulan itu ditampung dari program Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dan Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kota Malang.
Usulan terbanyak di bidang pembangunan masih berkaitan dengan pembangunan jembatan, saluran drainase dan peningkatan kapasitas jalan. Dahat mengungkapkan banyaknya usulan untuk perbaikan jalan, gorong-gorong saluran drainase dan perbaikan jembatan banyak dikehendaki masyarakat juga.
Ada 965 usulan yang ditampung dari Musrenbang. Usulan pembangunan infrastruktur terbanyak ada di Kecamatan Kedungkandang, angkanya sebanyak 337 usulan. Disusul Kecamatan Klojen sebanyak 182 usulan, Blimbing dan Lowokwaru masing-masing sama berjumlah 166 usulan. Kecamatan Sukun, mengusulkan paling sedikit yakni hanya 93 usulan pembangunan. (bob)