Blok-a.com – Kebijakan pemerintah dalam melarang social commerce seperti TikTok shop untuk bertransaksi langsung di platform media sosial, belakangan ini menjadi sorotan publik.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) telah resmi meneken revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Pembaruan peraturan tersebut dikarenakan adanya sejumlah protes dari para pedagang dan pelaku UMKM yang merasa penjualan mereka anjlok gara-gara pembeli beralih ke TikTok Shop.
Atas hal ini, pemerintah sepakat untuk menjadikan TikTok sebagai media promosi saja, dan bukan melakukan jual beli secara langsung. Jadi fungsinya akan serupa dengan televisi, yang mengiklankan produk.
Kebijakan pelarangan TikTok Shop ini kemudian mendapat beragam tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya influencer Reza Surya Putra.
Reza menganggap bahwa kebijakan pelarangan TikTok Shop ini tak bisa membantu meningkatkan penjualan UMKM. Menurut Reza, hal yang perlu diperbaiki oleh pemerintah adalah mekanisme import barang.
“Yang harus diatur adalah mekanisme import barangnya. Jangan sampai ada barang yang terlampau murah karena pedagang tanah abang gaakan bisa bersaing lagi,” ujar Reza dalam unggahan videonya.
Terpisah dari pendapat Reza, sebagian warganet ada yang mendukung kebijakan pelarangan TikTok Shop, sebab mereka hanya memiliki izin sosial media, bukan izin berdagang.
Hal tersebut juga diperjelas oleh Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, pada Selasa (26/9/2023).
“Izin yang dipakai oleh TikTok itu kan bukan izin untuk melakukan bisnis. Dia sosmed (sosial media),” ujar Bahlil dikutip dari Antara.
Atas hal itulah, warganet mendukung adanya larangan penggabungan social media dan e-commerce. Selain untuk mendukung UMKM, pelarangan TikTok Shop ini juga bisa meminimalisir produk luar negeri masuk ke Indonesia.
“kalau dari yg aku baca endingnya ga bakal ditutup selamanya tp bakal dipisah antara tiktok e-com sama socmed. kalau pernyataannya gini then I think it’s a good move guys👍🏻 biar tiktok and its algorithm+produk cinanya ga bisa dominate pasar indo,” tulis salah satu warganet X.
“Ya bener ini tu dipisah, Tiktok Shop harus berdiri sendiri selayaknya e-commerce macem toped shopee dan lain2, dan sosial media berdiri juga sebagai sosial media, live boleh2 saja tp ya ga bisa lgsg melakukan transaksi disitu,” warganet lain menambahkan.
(hen)