Sumenep, blok-a.com – Silih berganti Kapolres Sumenep memimpin tapi tetap saja kesulitan dalam memberantas dugaan tindak pidana korupsi. Khususnya proyek Gedung Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Bahkan kasus tersebut sudah 7 tahun lamanya tak kunjung tuntas.
Harapan baru muncul dari Kapolres Sumenep yang baru AKBP Edo Satya Kentriko. Kasus dugaan korupsi pada proyek pembangunan Gedung Dinkes Kabupaten Sumenep ini bakal segera kelar. Berkas perkara ketiga tersangka bakal segera dituntaskan atau P21 untuk bisa segera disidangkan. Harapannya tidak sampai 3 bulan kelar.
“Satu satu yah, perkaranya kita bereskan. Tidak sulit hanya butuh kolaborasi dan harmonisasi Kepolisian dengan Kejaksaan. Kan ada 2 kasus korupsi yakni OTT pungli Pasar Lenteng dan dugaan korupsi Gedung Dinkes. Kasus OTT pungli Pasar Lenteng, 1 bulan saya jabat langsung perkara P21. Sudah naik tahap 2, tegas Kapolres Edo.
Padahal, kata AKBP Edo, sebelumnya kasus OTT pungli Pasar Lenteng juga 3 tahun berkasnya tak kunjung P21. Ini 1 bulan ditangani, dah masuk tahap 2. Begitu juga dengan perkara dugaan korupsi proyek Gedung Dinkes Sumenep nantinya.
“Perkara Dinkes ini sudah 7 tahun berjalan . Kendalanya kan tidak mau duduk bareng saja kedua instansi ini. Makanya nanti kita bereskan secepatnya melalui kolaborasi dan harmoni sesuai tagline Hari Jadi Sumenep, ‘Harmoni Bumi Sumekar’. Pungkasnya.
Disinggung soal berkas perkara dugaan korupsi Gedung Dinkes yang bolak balik kejaksaan – polres? Edo mengatakan tidak tahu persis masalahnya dimana. Tapi dia meyakini jika itu hanya terganjal persoalan koordinasi kolaborasi (tidak mau duduk bersama saja antara kejaksaan dan kepolisian).
Kapolres Sumenep ini menegaskan jika perkara sampai 7 tahun, jelas itu tidak responsif sesuai slogan Kapolri: ‘Transformasi Polri PRESISI’. “Tapi selesai perkara pungli Pasar Lenteng, nanti akan segera P21 kan perkara dugaan korupsi Dinkes. Ini prioritas,” tegas Edo. (Aldo)