Surabaya, blok-a.com – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Toni Harmanto di hadapan 10 ulama dan kiai se Tapal Kuda menyatakan komitmen menegakkan hukum dan reformasi di tubuh Polri.
Bahkan Irjen Toni, mengaku semasa berinas di Sumatera Selatan, sudah memecat hampir 140 anggota polisi nakal yang terlibat tindak pidana Narkoba dan masalah pidana lain.
Ia juga mengaku tidak pantang mundur untuk itu, karena ia berkomitmen menjaga institusi Polri demi untuk memelihara kepercayaan masyarakat yang harus dijaga oleh Polri.
Saat menerima audiensi dan silaturahmi, 10 kiai dan ulama yang tergabung dalam Aliansi Ulama Ahlussunah Waljamaah Taoal Kuda (AUTADA), menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan dukungan para ulama dari Autada kepada Polri, terutama Polda Jatim, bersama Pejabat Utama, di Gedung Patuh Mapolda Jatim, Kamis (5/1/2023).
Irjen Toni, bahkan mengucapkan permohonan maaf apabila ada anggota di lapangan yang masih melakukan kesalahan.
“Mohon maaf apabila di Jawa Timur ini masih ada perilaku anggota-anggota kami di tahun lalu yang belum sempurna dan masih banyak kekurangan, kami mohon masukan untuk itu, kami sadar memang ada hal yang memang dalam proses perjalanan ini tidak sempurna,” ungkap Irjen Toni.
Kapolda Jatim lantas mengajak para tokoh agama,dan seluruh elemen masyarakat dengan peran mereka di masyarakat, sehingga Polri mendapat masukan untuk berbenah.
Terkait aspirasi AUTADA, pihaknya menegaskan tetap meminta dukungan semua elemen dalam pemberantasan Narkoba yang ada di wilayah hukum Polda Jatim. Pasalnya Narkoba menjadi atensi bersama.
“Mohon bantuan Gus dan para Masyayikh semua, kita tau ini masalah narkoba. Masalah narkoba ini menjadi kecemasan kami terus terang gus,” tandasnya Irjen Toni.
Selain itu, Kapolda Toni, juga menyampaikan permasalahan yang saat ini sedang dipikirkan bersama. Yakni tentang perlintasan rel kereta api yang tanpa palang pintu.
“Sudah ratusan korban yang tiap tahunnya meninggal dunia. Inilah isu-isu yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Demi keselamatan masyarakat harus kita jaga,” tambah Kapolda Jatim.
Sebelumnya, dipimpin Penasehat Aliansi Ulama Ahlussunah Waljamaah Tapal Kuda (AUTADA) AHR Ali Badri Zaini, beraudiensi dan silaturahmi dalam rangka mendukung kinerja Polda Jatim.
Dalam pertemuan itu, KH Ali Badri Zaini, mengatakan kesiapannya dalam bekerjasama untuk menjaga Jawa Timur tetap aman dan kondusif.
“Kami sepakat Jogo Jatim, saat ini kan gerakan adu domba luar biasa, maka perlu ditanamnkan ke bawah oleh para Masyayikh dan Pondok-pondok pesantren lewat lembaga-lembaganya untuk tidak terpancing,” ujar Ali Badri.
Ia menyebut Autada senantiasa berupaya memadamkan percikan-percikan api kecil yang terjadi. Sehingga tidak sampai percikan api yang kecil itu menjadi besar.
“Doa kita senantiasa terjunjung pada Bapak Kapolda Jatim secara pribadi dan jajaran secara umum. Bahwa jatim tetap aman, nyaman dan kondusif. Sehingga ekonomi bisa stabil kembali,” tambahnya.(kim/lio)
Discussion about this post