KABUPATEN MALANG – Hari pemungutan suara Pilbup Malang 2020 sudah dekat. Tidak kurang dari 17 hari atau 9 Desember mendatang, warga Kabupaten Malang akan menentukan pilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang.
Polres Malang pun telah menentukan sejumlah titik yang rawan keterlambatan logistik di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan ada 14 TPS yang berpotensi rawan mengalami keterlambatan pengiriman logistik di TPS.
Logistik tersebut terdiri dari surat suara, kotak surat suara, Alat Pelindung Diri (APD). Beserta sejumlah kelengkapan petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) seperti masker, face shield dan juga sarung tangan.
“TPS itu rawan karena faktor geografis. Karena jalur menuju TPS yang susah dilalui kendaraan. Dan sudah kami petakan ada di Kecamatan Ampelgading dekat dengan Pantai Licin kan susah itu. Ada juga yang Kecamatan Tirtoyudo dan kalau di barat itu Kecamatan Kasembon,” tutur Hendri sesuai Apel Pasukan Pengamanan dan Simulasi Pemungutan Suara, Jumat (27/11) sore.
Untuk itu, Hendri mengaku akan mengirimkan logistik lebih awal daripada TPS lainnya.
“Jika TPS lainnya itu malam satu hari sebelum 9 Desember. Nanti di TPS yang rawan itu akan kami dahulukan H-2 sebelum pencoblosan oleh personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas di desa terdekat,” tutupnya.
Sebagai informasi, TPS sementara ini yang tercatat sekitar 4.999 TPS. Setiap TPS nantinya akan dibatasi tidak lebih dari 500 Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Discussion about this post